iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Sudah enam bulan dunia mengenal virus Korona jenis baru penyebab Covid-19. Angka resmi yang dikeluarkan oleh Universitas John Hopkins menyatakan bahwa tingkat infeksi telah melampaui angka 10 juta dan 500 ribu kematian.

Penyakit Covid-19 pertama kali muncul dengan keluhan sesak napas, batuk, dan demam. Ternyata penyakit ini semakin berkembang dengan berbagai gejala baru yang tak boleh diremehkan.

Dilansir dari Times of India, Rabu (1/7), baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat telah menambahkan 3 gejala baru ke dalam daftar gejala Covid-19. Beberapa gejala ini sering muncul pada pasien yang terinfeksi selain gejala khas semula.

Hidung tersumbat dan berair

Salah satu gejala Covid-19 yang paling khas adalah batuk kering atau pilek. Menurut temuan terbaru, pasien juga melaporkan hidung yang tersumbat dan pilek sebagai gejala pada hari-hari awal infeksi. Dalam banyak kasus, virus telah diketahui berawal di saluran hidung, yang kemudian memunculkan kasus infeksi dan gejala pernapasan bagian atas.

Mual

Terasa ingin muntah atau merasa mual juga bisa menjadi salah satu gejala Coronavirus. Para ahli juga mengatakan bahwa gejala seperti mual atau sembelit dapat dikaitkan dengan kasus infeksi ringan. Gejala serupa yang harus diwaspadai bisa termasuk sakit perut, kehilangan nafsu makan dan kehilangan kemampuan penciuman serta rasa.

Diare

Masalah lain adalah diare. Ternyata Covid-19 juga menyerang pencernaan. Dalam beberapa kasus, gejala gastrointestinal juga diketahui memperlambat pemulihan pasien. Jika Anda memiliki gejala diare atau kram perut atau sakit perut selama 3-4 hari, atau merasakan gejala Covid-19 lain sebaiknya langsung hubungi dokter.

Kesimpulannya, Covid-19 bisa menimbulkan gejala dari batuk kering, demam jangka panjang, sakit kepala, kehilangan indera penciuman atau rasa, kebingungan, kesulitan bernapas, pusing, flu, bibir pucat, meriang, nyeri otot, keletihan.

Penelitian yang berkembang juga melihat bahwa gejalanya berbeda pada anak-anak. Banyak yang melaporkan tanda-tanda lain mirip dengan penyakit Kawasaki, yang merupakan peradangan penyebab penyakit peradangan pada kulit. Bahkan sejumlah kasus juga menyebabkan kekambuhan pada sistem saraf atau neurologis. (JPC)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images