iklan Ilustrasi
Ilustrasi (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bungo tahun ini diprediksi akan berbeda dari sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Kabupaten Bungo, Ronal Dison, S.IP., M.H

Ronal mengatakan Pilkada tahun ini sepi peminat. Ia memprediksi calon petahana H Mashuri dan Safrudin Dwi Apriyanto hanya melawan kotak kosong. Karema sampai saat ini belum ada partai politik yang berani menantang petahana.

"Kita bisa melihat belum ada calon yang mendapatkan rekomendasi partai untuk maju. Kalau bulan Juni sampai Juli tidak ada penantang, saya kira patahana jangan- jangan melawan kotak kosong," ucapnya.

Dosen Fisipol UMB tersebut juga menantang tokoh-tokoh politik yang memiliki partai dan kursi yang banyak diparlemen untuk memunculkan nama kadernya ikut bertarung melawan petahana.

"Sampai saat ini kompetitor sangat sedikit sekali, idealnya tokoh partai besar yang memiliki banyak kursi harus memunculkan nama untuk menantang petahana. Baik kader murni, atau dikaderkan ," ucapnya.

Menurut Ronal, jika Pilkada Kabupaten Bungo nanti pasangan Hamas-Apri hanya melawan kotak kosong, maka ada stagnan atau kemunduran politik di Kabupaten Bungo.

"Kalau hari ini tidak ada penantang maka Kabupaten Bungo krisis kader, ini menjadi PR besar kita kedepan. Sebenarnya kalau nama lain yang ingin maju ada. Tapi meskipun sudah mendaftar ke beberapa partai politik, belum ada dukungan ," jelasnya.

Kurangnya minat dari calon lain untuk merebut BH 1 KZ dalam Pilkada Bungo ini bukan tak beralasan. Ronal menilai ada 3 faktor penyebab tidak adanya penantang petahana pada Pilbup 2020.

"Pertama terkait aturan yang mengharuskan DPR aktif untuk mundur jika ingin maju, kedua durasi jabatan yang sangat singkat, ketiga situasi Covid-19 yang menyulitkan penantang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat ," tutupnya.(ptm)


Berita Terkait