iklan Pengamat Politik Jambi, Dori Efendi.
Pengamat Politik Jambi, Dori Efendi. (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPADATE.CO, JAMBI- Partai NasDem akhirnya resmi melabuhkan dukungan kepada Sy Fasha-AJB untuk kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi Desember mendatang.

Rekomendasi itu diserahkan siang ini (14/7) di DPP NasDem, Jakarta oleh Prananda Surya Paloh selaku Ketua Bappilu DPP Nasdem di dampingi petinggi DPP Nasdem lainnya.

Pengamat Politik Jambi, Dori Efendi, mengatakan, selalu ada kejutan dalam dinamika politik. Baik itu mengenai, sikap partai, konflik internal partai dan dukungan partai dalam kontestasi politik.

Menariknya, terkadang partai tempat kader bernaung tidak mau mengusung kadernya sendiri untuk dimajukan sebagai kandidat dalam kontestasi.

Hal ini baru saja terjadi, ketika partai Nasdem yang memiliki 2 kursi di DPRD Provinsi Jambi menyatakan dukungannya kepada kader Golkar (Walikota Jambi) untuk di usung menjadi calon Gubernur. Padahal kader NasDem tersebut adalah seorang Gubernur aktif Provinsi Jambi.

Setidaknya ada beberapa alasan kenapa ini bisa terjadi, kata Dori, pertama, kader NasDem (Petahana) sejak awal tidak menampakkan populeritas yang tinggi dibandingkan dengan kandidat lainnya.

"Ini terbukti dengan beberapa hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei nasional selalu meletakkan populeritas petahana di bawah kandidat lainnya," katanya.

Kedua, kader NasDem (petahana) selama menjabat belum melakukan kebijakan yang sentral dan menyentuh terhadap sendi kehidupan masyarakat. Tentu kepemimpinan seperti ini menjadi pertimbangan oleh partai untuk mengusung kadernya.

"Apa lagi dalam kondisi pandemi seperti ini, masyarakat yang merasa kecewa dengan pemimpinya bisa melakukan penghukuman politik saat pencoblosan nanti," ungkapnya.

Ketiga, petahana tidak tidak memiliki kandidat wakil yang memiliki chemestery untuk dipinang dalam Pilkada. Sejak bergulirnya pencalonan gubernur petahana kelihatan bimbang menentukan calon wakilnya.

"Bahkan dengan sikap terburu-buru petahana mengklaim wakilnya dari Bupati Tanjabar. Sebaliknya Bupati Tanjabar mendaftarkan diri menjadi calon gubernur," tukasnya. (wan)


Berita Terkait