JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pertarungan tiga pasangan kandidat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi bakal lebih terbuka di wilayah Timur. Daerah ini menjadi medan tempur perebutan suara antara petahana Fachrori Umar-Syafril Nursal, Cek Endra-Ratu Munawaroh dan Al Haris-Abdullah Sani.
BACA JUGA : Wilayah Timur Tak Bertuan, Dori Effendi: Peran Romi Bisa Untungkan Haris-Sani
Ini karena sebagain besar dari tiga pasangan kandidat merupakan representasi keterwakilan wilayah Barat. Fachrori Umar-Syafril Nursal misalnya, memiliki basis di Bungo, Kerinci dan Sungai Penuh.
Sedangkan Al Haris-Abdullah Sani memiliki kantong suara di Merangin. Begitu juga kekuatan Cek Endra-Ratu Munawaroh yang terpusat di Sarolangun.
BACA JUGA : Ada Abdullah Sani, Haris-Sani Klaim Punya Dukungan Cukup Kuat di Wilayah Timur
Abdullah Sani sebenarnya memiliki kekuatan di Tanah Pilih Pusako Betuah, karena merupakan mantan wakil walikota Jambi. Namun kekuatan itu belum tentu maksimal, karena politisi PDIP ini tidak memegang kendali.
BACA JUGA : Tim Cerah Optimis Raup Suara di Timur, Asari: Trah Keluarga Nurdin Masih Diperhitungkan
Begitu juga dengan Ratu Munawaroh yang pernah mendulang suara besar ketika terpilih menjadi politisi Senayan pada Pemilu 2009. Meski suara Ratu membeludak, tapi kemenangan itu ditopang peran Zulkifli Nurdin (ZN) yang tengah menjabat sebagai Gubernur Jambi.
Sebenanya ada dua daerah yang memiliki kantong suara paling signifikan yakni Kota Jambi dan Muaro Jambi yang mencapai 500 ribu lebih pemilih pada Pilpres 2019. Sisanya diisi Batanghari, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
BACA JUGA : Punya Strategi Khusus, FU-Safril Yakin Raup Suara Signifikan di Timur
Tidak salah, perolehan suara di daerah ini menjadi penentu siapa yang bakal menduduki BH 1 Provinsi Jambi. Apalagi lima daerah Timur Provinsi Jambi itu sedang tidak bertuan, karena beberapa nama gagal masuk gelanggang Pilkada.
Lantas siapa yang berpeluang mendulang suara? Pengamat Politik, Citra Darminto menyebutkan, semua calon memilliki peluang yang sama, tinggal bagaimna mesin politik, mulai dari Parpol dan tim pemenangan mampu bekerja maksimal.