iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Razia masker yang digelar tim gabungan operasi Yustisi Protkes Covid19 Kabupaten Sarolangun, mendapat kritikan dari penggurus Karang Taruna Kabupaten Sarolangun. Pasalnya, pihak Karang Taruna menilai, razia masker kepada pengguna jalan tidak efektif, bahkan bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas, seperti jumat (6/11) lalu.

Yunipan Pirnando, Ketua Karang Taruna Sarolangun, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya menilai operasi yang dilakukan tim gabungan yustisi Protkes Covid19 sangatlah tidak efektif dalam menekan penyebaran covid 19.

"Menurut kami,kegiatan razia masker kepada pengguna jalan itu seperti pencitraan, kenapa ? karna titik operasi yang dilakukan ditengah jalan lintas yang dilalui oleh pihak pengguna jalan umum, tentu saja ini sangat menyita perhatian masyarakat yang notabene tidak melakukan kontak fisik dengan pengguna jalan lainnya,"katanya.

Kemudian lanjutnya, tidak adanya sosialisasi menyeluruh dan continue kepada masyarakat melalui kepala desa dan lurah baik itu edaran atau semacamnya.

"Tiba tiba tim dijalankan sudah ada tim razia dan hanya fokus ke masker, kan masih ada APD lainnya seperti cuci tangan, sudahkah ini dilakukan, seperti toko toko tempat belanja yang belum secara keseluruhan belum memiliki APD,"ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Domrah, Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Sarolangun menilai, kecelakaan yang terjadi antara masyarkat dan salah satu tim razia yustisi Protkes, dikarnakan masyarakat terkejut dengan kegiatan tersebut, dimana masyarakat berasumsi adanya operasi terkait kelengkapan surat surat kendaraan.

"Karena sama sama kita ketahui, tidak semua masyarat Sarolangun siap dengan hal-hal seperti ini,"katanya

Jika berdalih kepada Perbub No 70 tahun 2020 terkait tatanan new Normal yang menekankan penyebarang Covid19, Ahmad Domrah mempertanyakan aktivitas ASN yang jarang dilakukan operasi razia masker.

"Belum ada kabar berita pelaksanaan operasi terhadap ASN, dan kenapa Perbup ini tidak dikembangkan kebawah, ini menandakan bahwa tim siaga covid 19 tidak bekerja penuh terhadap aturan yang telah dikeluarkan Bupati, bahkan razia yang dilakukan pun terkesan menghamburkan anggaran,"terangnya.

Pihaknya juga meminta kelanjutan transparasi atas dana Covid19, menggingat saat ini masih dalam status siaga Covid 19, sementara masyarakat masih membutuhkan uluran tangan karna terdampak penyebaran Covid19.

"Masyarakat juga butuh penjelasan langsung dari tim siaga covid 19 yang dipercaya menjalankan tugas ini, karna masyarakat kita masih butuh uluran tangan dengan adanya situasi covid19 yang tidak tahu kapan siaga aman diumumkan,"pungkasnya.(hnd)


Berita Terkait