iklan Mengangkat Ekonomi Masyarakat Tanjabbar Lewat Ekowisata Sukorejo Kampung Kopi Liberika.
Mengangkat Ekonomi Masyarakat Tanjabbar Lewat Ekowisata Sukorejo Kampung Kopi Liberika.

Pusat pengolahan kopi lainnya adalah Karya Pembangunan II milik Murdianto. Bermodal pengalaman puluhan tahun, Murdianto menangkarkan bibit Kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom), varietas turunan kopi liberika asal Tanjung Jabung Barat yang telah memperoleh Sertifikasi Indikasi Geografis dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

Bibit dihasilkan sudah bersertifikasi dari Kementerian Pertanian sehingga kualitasnya terjamin. Selain belajar pembibitan kopi liberika, pengunjung bisa berswafoto dengan latar belakang bibit kopi liberika siap tanam.

Lalu, ada spot Kopi Luwak Kembar Alami di Parit Tomo. Warga setempat, Supadi, sudah puluhan tahun mengembangkan kopi luwak liberika di Betara. Dia siap menceritakan sejarah Luwak Kembar Alami miliknya.

Kelompok lainnya, Sido Muncul. Kelompok ini membeli buah kopi dari petani dan menyortir buah berdasar tingkat kematangan dan kualitas, serta diolah dengan berbagai metode, termasuk natural process dan washed process. 

Selanjutnya, ada spot Kelompok Sri Utomo III. Tak hanya kopi, kelompok Badrinsyah ini nyambi menanam jahe merah di sela-sela kebun kopi. Pengunjung menikmati kopi liberika jahe yang rasanya nikmat dan menghangatkan. 

“Pengunjung bisa menaiki rumah pohon. Kami juga membibit tanaman endemik Jambi yang mulai terancam punah, seperti pulai, bulian, jelutung, medang, rengas, meranti dan lainnya,” kata Badrinsyah.

Keindahan lainnya, adalah rangkaian bonsai anting putri karya Pramono di Café dan Bonsai Tambi Trubus. Di sini ada ada bonsai beringin taiwan (ficus benjamina taiwan), jeruk kingkit (triphasia trifolia), kemuning (murraya paniculata), serta asem jawa (tamarindus indica) yang tertata indah dan bisa dijual dengan harga bervariasi.  

Di era digital dan kecepatan media sosial, tempat ini ramai dikunjungi setiap hari, terutama akhir pekan. Haryanto misalnya. Jauh-jauh datang dari Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur untuk mengisi waktu bersama keluarganya.

"Penasaran ingin melihat langsung bonsai anting putri. Ngopi sambil menyatu dengan alam," kata haryanto yang datang bersama isteri dan anaknya.

Bagi para pecinta seni, terutama seni lukis, SKK Migas – PetroChina bersama Pokdarwis Ekowisata Sukorejo juga membangun Galeri Lukis dan Taman Tiga Dimensi Syauqi Art. Galeri ini dikelola oleh seniman setempat, Muhammad Irfani.

Tidak hanya soal kopi liberika. Di tempat ini pengunjung bisa belajar melukis, memesan sketsa wajah dan menikmati berbagai lukisan tiga dimensi hasil karya seniman muda Muhammad Irfani. 

Irfani tidak hanya memiliki kemampuan melukis, tapi juga kaligrafi. Hasil karyanya bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk Gerai Meja dan kafe lainnya. 

Di lokasi “Syauqi Art” pengunjung dapat memesan lukisan sketsa wajah yang hasilnya bisa ditunggu, bermain catur raksasa, berfoto dengan latar lukisan tiga dimensi, tentunya sambil ngopi.

Maisaroh, isteri Muhammad Irfani mengatakan, hasil karya suaminya bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk Gerai Meja dan beberapa kafe lainnya. Hasilnya bisa ditunggu.


Berita Terkait