SKK Migas melihat banyak hal positif dan kreatif yang dapat memberi manfaat melalui Ekowisata Sukorejo. Ekowisata adalah kombinasi kepentingan industri kepariwisataan dan para pencinta lingkungan, serta memadukan kreatifitas masyarakat setempat.
Adiyanto percaya pengembangan ekowisata berbasis kopi liberika menarik banyak pihak yang terlibat dan mendapat manfaat program serta memberi inspirasi tumbuhnya komunitas sosial-ekonomi baru.
Menurut Adiyanto, di era pandemi saat ini butuh upaya pemulihan ekonomi dengan merangsang tumbuhnya pelaku usaha. Ini menjadi salah satu pilar program pengembangan masyarakat di lingkungan hulu migas yang disinergikan dalam musrenbang tingkat desa hingga kabupaten.
“SKK Migas - PetroChina berharap program pengembangan masyarakat dioptimalkan untuk disinergikan dengan program musrenbang kabupaten, mengikuti skala prioritas yang ditetapkan Pemkab Tanjung Jabung Barat,” kata Adiyanto.
Bupati Tanjung Jabung Barat, H Safrial MS, berterima kasih dengan program Tanggung Jawab Sosial (TJS) SKK Migas – PetroChina ini. Bantuan sekaligus pendampingan merupakan unsur terpenting pengembangan usaha dan mengangkat ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.
“Ekowisata Sukorejo telah menjadi kenyataan. Ini branding baru yang diharap memberi daya ungkit bagi pemasaran kopi serta produk home industri. Saya yakin generasi muda Tanjung Jabung Barat mampu mengembangkan potensi pariwisata daerahnya,” ujar Safrial.
Safrial menegaskan, upaya yang dilakukan SKK Migas – PetroChina ini mendorong berkembangnya kawasan sentra Kopi Liberika Tungkal Komposit menjadi ikon baru sebagai Kawasan Ekowisata Terpadu.
“Kawasan Ekowisata Sukorejo tidak hanya menciptakan destinasi wisata alam saja, tapi yang terpenting menjaga kelestarian alam beserta potensinya, serta membuka peluang ekonomi bagi para pelaku usaha, perorangan, koperasi maupun badan usaha di wilayah sekitar,” kata Safrial.
Tertarik berkunjung ke Ekowisata Sukorejo ? Apapun spotnya, kopi liberika minumannya.(fjm)