iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Dikembangkannya vaksin Covid19 menjadi harapan besar dalam mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas dan tak kunjung mereda. Hingga saat ini vaksin yang direncanakan digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi nanti masih dalam proses uji coba. Dalam pengembangan dan proses uji coba tersebut pemerintah menunjukan Bio Farma dalam pelaksanaannya yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China yaitu Sinovac. Dalam proses uji klinis vaksin tersebut tidak semua orang dapat menjadi relawan, sehingga terdapat proses seleksi yang ketat dalam merekrut relawan. Lalu apa penyebab relawan pada proses uji klinis mundur? Untuk jawaban selengkapnya dapat Anda simak berikut ini.

Penyebab dari Mundurnya Relawan Pada Uji klinis Vaksin Covid-19

Pada pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil menyatakan bahwa beberapa relawan mundur dari proses penelitian uji coba vaksin bukan karena proses penyuntikan vaksin. Pada bulan November lalu tercatat ada sejumlah relawan yang mundur dari penelitian uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 Sinovac di kota Bandung, Jawa Barat. Hal itu terjadi karena beberapa alasan lain yang telah diungkapkan oleh Kusnadi, diantaranya yaitu ada yang mengundurkan diri karena berpindah tempat kerja dan ada yang karena sakit, namun jenis penyakit yang diderita oleh relawan tersebut tidak ada hubungannya dengan imunisasi.

Kusnandi menceritakan bahwa ada beberapa relawan yang mengalami sakit tifus, ada juga yang terserang penyakit flu berat usai menerima suntikan vaksin pertama. Sehingga pihak dari penelitiannya uji klinis tersebut tidak dapat memberikan suntikan vaksin yang kedua. Kusnandi menjelaskan jika relawan melewatkan suntikan vaksin kedua maka relawan tersebut akan di drop out atau mengundurkan diri, itu karena dalam proses penelitian dibutuhkan dua kali penyuntikan vaksin. Meskipun begitu, para relawan yang mengundurkan diri atau di drop out akan tetap dipantau mengenai kondisi mereka.

Pantauan Secara Ketat untuk Uji Coba Vaksin Covid

Kusnandi juga mengatakan relawan yang masih terus mengikuti proses uji coba vaksin Covid-19 juga akan dipantau secara ketat oleh tim peneliti. Menurut data tercatat jika telah ada sekitar 1.620 relawan yang menerima suntikan vaksin pertama dan sekitar 1.580 relawan yang mendapatkan suntikan kedua. Kusnandi juga menyatakan dalam sejauh ini kondisi para relawan dalam keadaan baik dan tidak ditemukan efek samping yang serius dari penyuntikan vaksin tersebut. Pada proses uji klinis tersebut, Kusnandi menerangkan bahwa para relawan akan diambil sampel darah sebanyak empat kali yang dimulai dari sebelum vaksinasi pertama, dua minggu setelah penyuntikan vaksin kedua, tiga bulan setelah penyuntikan vaksin kedua, dan enam bulan setelah penyuntikan vaksin kedua.

Pengambilan dari beberapa kali sampel darah bertujuan untuk memantau perkembangan sehingga pihak peneliti dapat mengukur kadar zat anti. Selain itu dalam proses pengambilan sampel darah relawan akan ditanyai seputar kondisi mereka meliputi kesehatan dan hal-hal yang dirasakan oleh para relawan. Disisi lain, direktur dari Bio Farma Honesti Basyir menyatakan jika sejauh ini belum ditemukan Indika yang dapat menghambat proses uji klinis, dia yakin jika proses produksi pembuatan vaksin dapat berjalan sesuai dengan rencana yang direndahkan selesai pada tahun 2021 mendatang. Dia juga berharap dalam waktu enam bulan ini proses uji klinis tersebut menunjukkan hasil yang baik. Tidak hanya itu Honesti berpendapat kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran serta terlibatnya BPOM dapat menambah keyakinan Bio Farma mendapatkan hasil yang baik.

Apakah Anda salah seorang yang meragukan vaksin virus yang telah dikembangkan pemerintah Indonesia? Agar Anda dapat mencari jawaban dari semua keraguan mengenai vaksin virus Corona Anda dapat mencari informasi keamanan dari vaksin tersebut di aplikasi Halodoc dengan mudah. Di aplikasi Halodoc tersebut Anda akan mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan seputar dunia kesehatan yang bermanfaat.(*)


Berita Terkait



add images