iklan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu pendonor plasma konvaselen di markas PMI, Jakarta, kemarin (18/1).
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu pendonor plasma konvaselen di markas PMI, Jakarta, kemarin (18/1). (ADE DANHURI/TIM MEDIA JK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kehadiran Menko Perkonomian pada momen donor plasma konvalesen Senin (18/1) memunculkan tanda tanya. Sebab, donor plasma konvalesen hanya dapat dilakukan oleh penyintas Covid-19.

Kemarin (19/1) Juru Bicara Kemenko Perekonomian Alia Karenina menjelaskan bahwa Airlangga memang pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

”Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 di tahun 2020 lalu. Dan, saat itu sudah diterapkan 3T (testing, tracing, dan treatment) secara optimal,’’ ujar Alia.

Sebagai bentuk rasa syukur karena sudah diberi kesehatan dan kesembuhan dari Covid-19, kata dia, Airlangga mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien lain. ”Selain itu, beliau (Airlangga) juga berharap semakin banyak penyintas korona yang mendonorkan plasma di masa yang akan datang,’’ jelas Alia.

Kabar mengenai kondisi Airlangga sebenarnya sempat beredar di kalangan wartawan sejak November 2020. Beberapa acara yang dijadwalkan dihadiri pria yang juga menjabat ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu mendadak harus diwakilkan oleh jajarannya.

Ketika kabar tersebut dikonfirmasikan kepada Jubir Kemenko Perekonomian pada November lalu, tidak ada jawaban yang didapat. Hingga kemarin baru ada kabar kondisi Airlangga yang sebenarnya setelah donor plasma konvalesen pada Senin (18/1).

Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto diambil darahnya untuk didonorkan plasma konvalesennya. Dia mengakui, itu kali pertama dirinya donor setelah sembuh Covid-19. ”Alhamdulillah (tidak sakit, Red),” ujarnya.

Dia menuturkan, donor itu dipersiapkan sejak beberapa hari lalu. Hasilnya, dia lolos persyaratan untuk mendonorkan plasmanya. ”Alhamdulillah sehat. Donor ini bagian dari syukur nikmat (sembuh dari Covid-19, Red) di mana bisa membantu orang lain,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar itu mendorong agar para penyintas mau ikut donor plasma konvalesen. Dengan begitu, mereka bisa membantu sesama yang membutuhkan. Apalagi, jumlah pasien yang sembuh mencapai 736 ribu orang. ”Ini bagian 3T. Tracing, testing, dan treatment. Nah, ini treatment. Ini penting, apalagi kita sedang mengalami kenaikan kasus,” tegasnya.(jawapos)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images