iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Guna mengotimalkan fungsi pengawasan, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, kembali melakukan kunjungan kerja ke sekolah-sekolah. Beberapa sekolah yang dikunjungi oleh komisi IV DPRD Kota Jambi adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 68 Kota Jambi dan SDN 44 Kota Jambi. Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jasrul dengan di dampingi beberapa anggota, Rabu (20/1). 

Dalam kunjungan itu, dewan merasa prihatin karena ditengah pesatnya perkembangan pembangunan di Kota Jambi, ada hal yang sepertinya masih terkesampingkan. Seperti halnya sejumlah fasilitas pendidikan.

Masih ada sejumlah fasilitas pendidikan yang kurang perhatian. Beberapa sekolah yang bangunannya dari papan dan kayu kini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Seperti SDN negri 68 Kota Jambi. Sekolah panggung yang berada di Kelurahan Legok tersebut memiliki 10 ruang kelas yang bangunan dibuat dari kayu. Sementara di SDN 44 Kota Jambi, dewan juga menemukan hal yang sama. Sekolah panggung yang berada di Kecamatan Pelayangan itu dibangun dari bahan kayu juga sudah banyak sisi bangunan yang lapuk.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jasrul mengatakan bahwa SDN 68 memang kondisi bangunananya sangat luar bisa parah.

Dari 13 kelas yang ada disana, baru dibangun secara permanen 4 kelas. Kelas yang masih kayu kondisinya sangat menghkahawtirkan. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah untuk segera menganggarkan guna merehab sekolah tersebut menjadi permanen.

"Kalau tidak dianggarkan tahun 2021 ini mungkin tahun depan bisa dianggarkan. Karena kondisinya sangat parah, kita khawatir jika anak didik kita terperosot atau sekolah ini roboh," katanya.

Kata Jasrul, sebetulanya untuk pembangunan sekolah ini, pihaknya bersama dengan anggota Komisi IV lainnya sangat merekomendasikan ke pemerintah.

“Jika anak-anak masuk dan belajar tatap muka, itu sangat mengkhawatirkan. Bangunnnya sudah hampir hancur semua. Untuk SDN 68 ini jika kondisi bangunan seperti itu, kita rekomendasikan tunda dulu untuk belar tatap muka, karena rawan betul,” katanya.

Pihaknya sebut Jasrul, meminta kepada Dinas Pendidikan dan PUPR untuk segera berkoordinasi untuk membangun sekolah tersebut . Harus di perioritaskan.

Kemudian untuk SDN 44 kata Jasrul, memang masih banyak banngunan kelas yang sudah bolong-bolong  dan tiangnya juga sudah mulai lapuk.

“Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah. Bukan hanya SDN 68 dan SDN 44 saja, tapi semua sekolah yang masih kayu di Kota Jambi. Harus didata,” katanya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly. Menurutnya, Sudah selayaknya pemerintah mempermanenkan sekolah-sekolah yang masih berstruktur kayu. Sebab sekolah merupakan tempat mencetak generasi penerus bangsa. Jika kondisinya tidak bagus maka akan berpengaruh pada anak didik dan mutu pendidikan. (hfz)


Berita Terkait



add images