iklan Momen Fachrori dan Kepala OPD saat malam purnabakti.
Momen Fachrori dan Kepala OPD saat malam purnabakti. (Istimewa)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Waktu Fachrori Umar sebagai Gubernur Jambi telah habis. Akhir Masa Jabatan (AMJ) pada hari Jumat 12 Februari harus membuatnya meletakkan jabatan. Yang paling dirindu nanti mungkin adalah tiga pantun andalan miliknya, mulai dari Abdul Syukur, Batanghari hingga Daun Selasih.

Pantun ini rasanya sudah nyambung dipikiran masyarakat Jambi ketika awalan bait pantun tersebut dibawakan pak puk (sapaan akrab Fachrori). Para anak buah pun banyak memberikan kesan kehilangan kepadanya. Mulai dari mengadakan kegiatan, memasang puluhan status di WhatsApp hingga membuat testimoni.

Seperti Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, ia mengadakan malam purnabakti bagi sang senior pada Kamis (10/2) malam di rumah dinas Gubernur Jambi. Sudirman mengaku sudah lama kenal Fachrori bahkan sejak dibidang akademik saat ia menjadi dosen. Dirman menghitung genap 10 tahun Fachrori dipemerintahan. "7 tahun jadi Wagub dan 3 tahun jadi Gubernur, beliau orang baik, saat shalat jamaah pasti jadi imam saya. Banyak yang beliau tinggalkan kinerja baik dan harus dilanjutkan pemimpin selanjutnya. Nantinya kita akan banyak berhubungan kembali dengan beliau walau tak lagi menjadi gubernur," akunya.

Lain lagi kesan dari Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jambi Johansyah. Ia terkenal sering berada disisi Gubernur dalam situasi apapun, bukan hanya Fachrori bahkan saat Restuardy Daud menjabat Pjs Gubernur, Johansyah menunjukkan sebagai pejabat yang paling adaptif terhadap pimpinan baru. "Sejak saya menjabat 17 agustus 2017 atau hampir 4 tahun mendampingi pak Fachrori, beliau memberikan saya contoh teladan sebagai pemimpin dan ulama provinsi jambi," sampai Johansyah.

Kata Johansyah, ini terlihat seperti Fachrori yang mau menerima tamu mulai Subuh hingga 11 malam jika ada kesempatan dirumah dinasnya. Bahkan juga Fachrori tidak gengsi mengajak masyarakat biasa bertemu dengan dirinya di mobil dinas. "Bapak juga taat ibadah, saat kunjungan kerja ke daerah beliau selalu menjadi imam. Beliau orang jujur," tambah Johansyah yang memegang jabatan Karo Humas ini.

Perpisahan dengan pemimpin juga dirasakan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah. Bayu (panggilan akrabnya, red) mengungkapkan keharuannya dengan membuat puluhan status WA di akun pribadinya berisikan kenangan dengan Fachrori. Bayu juga beberapa kesempatan terlihat tak segan menggandeng tangan Fachrori agar sang pemimpin tak terjatuh saat mendampinginya meninjau musibah di Jambi. "Bapak pemimpin yang rendah hati, agamais dan merakyat," ujarnya.

Lain lagi dengan pejabat senior Pemprov Jambi Rahmad Hidayat. Kepala Biro Pemerintahan dan Otoda Provinsi Jambi ini mengatakan sang bos merupakan sosok pemimpin sekaligus orang tua yang akurat perkataan dan perbuatannya. "Semoga tetap sehat serta tetap berjuang memperhatikan dan memberikan masukan dalam membangun negeri jambi kedepan daun sirih diatas batu terima kasih bapak FU," kelakarnya mencoba meniru Fachrori berpantun.

Banyak lagi yang memiliki kesan mendalam terhadap Fachrori. Tak semua bisa mengungkapkan kehilangannya. Seperti para Kepala OPD yang bersedia menunggu acara purnabakti selesai pada (10/2), mereka bersedia menunggui Fachrori dan Istri bernyanyi diujung acara. Sebaliknya, banyak juga kadis yang memilih pulang tanpa mau menunggu sang Gubernur Jambi periode 2016-2021 bernyanyi untuk terakhir kalinya di panggung rumah dinas Gubernur Jambi. (aba)


Berita Terkait



add images