iklan

JAMBIUPDATE.CO,JAMBI - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara Abidin, ikut menghadiri Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) RKPD Kabupten Merangin 2022 secara online, Selasa (30/3/2021).

Musrenbang secara online itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati H. Mashuri dari Ruang Pola Bappeda Merangin. Dan diikuti Kabid Insfrastruktur Bappeda Provinsi Jambi Melvin Hutabarat, Ketua DPRD Merangin H Herman Effendi, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para Camat.

Pada acara tersebut Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara Abidin, yang juga Selaku Ketua Satgas Covid-19 DPRD Provinsi Jambi, menghimbau kepada peserta yang hadir untuk selalu taat menjaga Protokol Kesehatan Covid-19.

"Kita harus tetap menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker," himbaunya.

Dalam kesempatan tersebut Pinto Jayanegara Abidin juga menyampaikan bahwa semenjak dilantik menjadi anggota dewan dari tahun 2019, beliau telah mendorong percepatan peningkatan status Jalan Jangkat Lama menjadi Jalan Srategis Provinsi Jambi, melalui pokok-pokok pikiran ( pokir ) yang bersumber APBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran Tahun 2021 terdapat 8 Kecamatan dan 21 Desa.

"Tahun 2022 terdapat 20 Kecamatan dan 31 Desa untuk didorong dan diakomodir berupa pada kegiatan insfrasruktur, peningkatan perekonomian masyarakat serta bantuan-bantuan sosial," tegasnya.

Pinto juga memberikan bantuan bibit ikan kepada masyarakat di Kabupaten Merangin dan aktif juga dalam menjaga lingkungan dengan bergabung pada Program “Pohon Asuh” di Desa Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat.

Untuk tingkatan nasional, beliau juga telah membangun komunikasi dengan pihak PT. Aneka Tambang (Antam) melalui Dinas ESDM Provinsi Jambi untuk mendorong percepatan proses perizinnan dan hambatan teknis lainnya.

Uwo Pinto, sapaan akrabnya, juga menututurkan, potensi wisata geopark Kabupaten Merangin yang ternyata belum diakui oleh UNESCO perlu dikembangkan dan dperhatikan secara serius, OPD terkait semestinya melakukan studi banding ke Ciletuh Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat yang telah diakui oleh UNESCO semenjak tahun 2015 silam.

"Itu dilakukan agar Kabupaten Merangin dapat melihat secara langsung sitem pengelolaannya, upaya apa yang mereka lakukan agar bisa diakui oleh UNESCO, Bagaimana Srategi Anggaran dan Bagaimana Sistem Marketingya," harapnya.

Diakui Uwo Pinto, tahun 2018 beliau pernah berkunjung langsung dan bermalam di lokasi Geopark Ciletuh tersebut. "Wisatawanya sangat ramai baik dari dalam negeri maupun manca Negara," pungkasnya.(ist)


Berita Terkait



add images