iklan Musni Umar (FOTO: @musniumar).
Musni Umar (FOTO: @musniumar).

Sebelumnya, banyak isu beredar bahwa gagalnya keberangkatan haji karena persoalan dana haji yang telah dipakai.

Namun, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu membantah hal itu. Dia bilang bahwa haji tajun 2020 dan 2021 batal karena persoalan COVID-19.

Anggito juga menepis isu pemakaian dana haji untuk infrastruktur.

“Tidak ada alokasi investasi di infrastruktur, tentu banyak yang menginterpretasikan bahwa ini akan menimbulkan risiko tinggi bagi dana haji,” ucap Anggito sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (7/5).

Bahkan kata Anggito, pertumbuhan investasi dana kelolaan syariah itu lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Ia menyatakan pada 2020 dana haji yang dikelola BPKH justru membukukan surplus lebih dari Rp 5 triliun. Dana kelolaan haji juga tumbuh di atas 15 persen.

“Jadi sekali lagi kita bicara fakta dan data. Ini tertuang dalam Laporan Keuangan 2020 (masih dalam proses audit),” ujarnya. (dal/fin).


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images