SUZHOU ini adalah kota kedua yang kami kunjungi selama berada di negeri tirai bambu. Kota yang terletak di Provinsi Jiangsu ini sangat terkenal sebagai daerah penghasil sutra.
ANITA HERDA, M.Pd, Suzhou
Usai menempuh perjalanan dengan menggunakan bus dari Shanghai yang memakan waktu sekitar 2 jam, akhirnya sekitar pukul 11.00 waktu setempat kami sampai di Kota Suzhou. Sesampai di kota yang indah ini, kami rombongan guru Favorit Jambi Ekspres 2015 langsung mengunjungi pabrik sutra. Mata kami tercengang, sebab ini kali pertama menyaksikan proses pembuatan sutra, mulai dari penanaman mulberry, pengembangan ulat sutra, penarikan benang sutra dari kepompong, dan pemintalan benang sutra.
Guide kami di Suzhou, Megawati juga pandai berbahasa Indonesia. Dia menjelaskan macam-macam kepompong ulat sutra, salah satunya adalah kepompong yang berisi sepasang ulat sutra. Jenis kepompong ini menghasilkan sutra nomor 1 dan merupakan bahan selimut cinta. Selimut yang bisa menyesuaikan suhu, apabila suhu dingin berfungsi menghangatkan tubuh dan jika suhu panas menyejukkan tubuh. Selain selimut, benang sutra juga dibuat menjadi produk lain seperti baju, pasmina, dan bedcover.
Setelah puas belajar dipabrik sutra yang nomor 1 di Suzhou, kami pun bergerak menuju sekolah yang terbaik di sana yaitu Suzhou No. 1 High School, yang terletak di 278 Gongyuan Road, Suzhou. Sekolah dengan sejarah panjang ini merupakan salah satu sekolah terbaik di China. Berdiri sejak tahun 1805, sekolah ini pada awalnya merupakan akademi, kemudian pada tahun 1907 beralih menjadi high school atau sekolah menengah.
Suzhou No. 1 High School adalah sekolah umum pertama dalam sejarah Suzhou menerapkan filsafat modern dan metodologi dalam pendidikan. Sekolah ini didirikan pada tahun 1907 dan disebut ‘Sekolah menengah Cao Qiao’ oleh alumninya. Ini terus berlanjut untuk memenuhi standar dari Model Nasional (sekolah menegah oleh Biro Pendidikan di Provinsi Jiangsu), dan juga tercatat sebagai salah satu sekolah menengah bintang empat dalam Provinsi Jiangsu.
Setelah satu abad pembangunan, banyak pendidik terkenal, sejarawan ahli bahasa dan seniman, seperti Ye Shengtao, Gu Jiegan, Hu Shen, Yan Wenliang, telah lulus dari Suzhou No.1 High School. Selain itu, telah menghasilkan ribuan ahli di berbagai bidang, termasuk 16 anggota dari Sains dan teknik mesin Cina.
Pukul 14.00 waktu Suzhou, kami tiba dan disambut oleh beberapa pejabat sekolah, seperti Mrs. Wang selaku principle (kepala sekolah) dan Mrs. Chen selaku Director of Student Affair (wakil kesiswaan). Sesaat berada di dalam lingkungan sekolah, kami terpana melihat kebersihan, kemegahan gedung-gedungnya, dan kenyamanan. Sebagai sekolah yang telah lama berdiri, sekolah ini memiliki beberapa bagian yang sudah tua dan dalam proses renovasi ketika kami berada disana.
Sore itu, aktivitas di sekolah masih berlangsung, suasana hening dan tidak ada satupun siswa yang keluar, namun pada saat kami mengunjungi salah satu kelas, pembelajaran yang kami amati sangatlah kondusif, siswa antusia mengikuti pelajaran yang diberikan guru. Di sekolah- sekolah milik pemerintah China, seperti di Suzhou No. 1 High School, siswa beraktivitas di sekolah lebih lama jika dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan oleh siswa kita disekolah, dari jam 7.30 sampai jam 17.30 yakni 10 jam dalam sehari. Waktu tersebut selain dihabiskan untuk belajar, juga digunakan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang banyak sekali pilihannya.
Terdapat lebih dari 25 klub ekstrakurikuler yang dapat dipilih sendiri oleh siswa untuk menyalurkan hobbynya. Baik ektrakurikuler yang berkaitan dengan olah raga, seperti sepak bola, ekskul yang berkaitan dengan pengetahuan, seperti klub peneliti, serta ekskul lain seperti klub sejarah.
Sangking megahnya bangunan di Suzhou No. 1 high school, hampir sama dengan level universitas daripada ke sekolah-sekolah menengah di negeri kita. Kawasan yang sangat luas dengan gedung bertingkat untuk menampung siswa dalam jumlah yang banyak serta fasilitas lainnya. Suzhou No. 1 High School memiliki 1. 301 orang siswa yang terbagi kedalam 34 kelas, dengan rata-rata siswa per kelas sebanyak 40 orang. Jumlah yang sangat banyak.
Dalam seminggu, ada satu hari yang sangat dinanti-nanti siswa dan siswi Suzhou No. 1 high school yaitu hari Jumat. Setiap jum’at sore mereka akan bertemu dengan pelajaran khusus, yang biasa kita sebut dengan muatan lokal. Pada hari tersebut siswa/i akan dibebaskan memilih dua subjek muatan lokal yang mereka sukai, seperti opera tradisional, kebudayaan China kuno, musik tradisional, kaligrafi, dan lain lain, yang berkaitan dengan kebudayaan. Kamipun diberi kesempatan melihat kelas yang kaligrafi dan beberapa kaligrafi karya siswa terpajang. Pihak sekolah menfasilitasi siswa dengan mengundang para ahli dari lingkungan di luar sekolah untuk mengajari siswa/i. Selain para ahli, sekolah juga menyediakan ruangan bahkan gedung khusus untuk pelajaran-pelajaran tersebut.Â