iklan Pembeli saat memilih telur ayam di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, (2/5). Pedagang mengeluhkan daya beli masyarakat menurun selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) virus corona di Jakarta, salah satunya telur ayam yang biasanya di jual Rp 26 ribu per kg turun menjadi Rp. 23 ribu per kg.
Pembeli saat memilih telur ayam di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, (2/5). Pedagang mengeluhkan daya beli masyarakat menurun selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) virus corona di Jakarta, salah satunya telur ayam yang biasanya di jual Rp 26 ribu per kg turun menjadi Rp. 23 ribu per kg. (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

Selain harga telur yang terus mengalami penurunan, lanjut Sukarman, harga pakan juga masih mahal dikisaran Rp6.600 per kilogram untuk pakan jadi. Sedangkan untuk jagung Rp6.000 per kilogram. 

“Padahal, harga jagung sesuai peraturan Kementerian Perdagangan seharusnya Rp4.500 per kilogram,” ucapnya.

Menurut Sukarman, HPP telur idealnya adalah Rp20.500 per kilogram. Namun, karena harga saat ini sekitar Rp14 ribu per kilogram dari kandang, otomatis peternak mengalami kerugian sekitar Rp6.500 per kilogram.

“Saat ini banyak peternak yang gulung tikar. Dari sekitar 4.500 peternak di Kabupaten Blitar, ada sekitar 20 persen yang gulung tikar,” pungkasnya. (der/ant/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait