iklan Atlet dayung Jambi di PON Papua
Atlet dayung Jambi di PON Papua

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Diskepora) Provinsi Jambi selaku OPD yang memegang anggaran PON Papua kembali disorot oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi.

Masalahnya sangat vital, yakni atlet Jambi tak didampingi dokter ataupun fisioterapis di ajang olahraga terbesar se-Indonesia ini. Pemprov beralasan hal ini karena keterbatasan angggaran. 

Hal ini mulanya, diungkap oleh anggota dewan fraksi PKS Raden Fauzi ketika menyampaikan pandangan Fraksi di sidang paripurna DPRD (7/10).

Dirinya mendapatkan informasi dari atlet Jambi  yang berlaga di PON mereka tak didampingi dokter medis dan fisiterapis.

BACA JUGA: Disorot Dewan Terkait Tak Adanya Tim Medis, Ini Jawaban Pihak Diskepora Provinsi Jambi

“Ini mohon dikonfirmasi pak sekda, jadi ketika ada atlet dayung yang cedera pinggang dia tidak mendapatkan pelatih kesehatan, harusnya kita disertai perangkat medis dan fisioterapis,” ujarnya di mimbar gedung DPRD.

Kata Raden, atlet mengeluhkan tak adanya perhatian itu, dan biasanya ketika pulang sang atletlah yang mengobati cederanya dengan uang sendiri.

“Saya berharap ini takkan terjadi, dan ketika mereka pulang kita siap mengembalikan kondisi tubuhnya dengan dana atau perhatian Pemprov Jambi sebagai bentuk apresiasi perjuangan mereka,” katanya.

Saat wawancara, Raden menambahkan, dari laporan yang didapatkan, kini, masih satu orang atlet dayung saja yang mendapati cedera pinggang.

“Dan dari poto yang disampaikan ke saya, akhirnya mereka terapi sendiri, namun tidak efektif. Harusnya memang harus diikutkan terapis yang professional,” tegasnya.

BACA JUGA: Sekda Sudirman: Catatan Dewan Haris Jadi Pengingat Bagi Dispora

Ditanya terkait, Diskepora tak mengangarkan tim medis berangkat ke Papuai, Raden heran. Ia menyebut harusnya dalam perencanaan even sebesar PON tim Medis harus dilibatkan.

“Nah kalau tak ada anggaran, kita pertanyakan bagaimana perencanaannya, mengirimkan atlet berjibaku mengharumkan nama Jambi tapi tak ada nakes,” tambahnya.

Raden juga mengiyakan ini merupakan kelalaian besar yang dilakukan Dispora.

“Kalau tim medis tak diajak artinya perencanaan yang lalu ada masalah dan tak ada perhatian, karena ini penting sebab fisik mereka bagi atlet merupakan aset,” ucapnya.

Lebih lanjut raden menyebut, ketika PON selesai Komisi DPRD terkait harusnya mengadakan dengar pendapat untuk mengevaluasi prestasi dan juga segala hal yang kurang baik, sehingga bisa diperbaiki dalam ajang mendatang.

(aba)

 


Berita Terkait



add images