Selain itu juga menurut Rudi yang paling penting dilakukan adalah dengan mengaktifkan masyarakat peduli api (MPA) di masing-masing desa. “Kita sudah mendorong pembuatan kelompok MPA di beberapa desa, kelompok ini terbukti mampu menjadi garda terdepan dalam upaya-upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut,” lanjut Rudi.
Tingkatkan ekonomi masyarakat gambut
Selain itu juga yang menjadi penting adalah dengan mengembangkan ekonomi masyarakat. Saat ini Warsi mengupayakan pengembangan ekonomi berbasiskan potensi masyarakatnya. Misalnya saja saat ini yang sedang berkembang adalah upaya untuk meningkatkan mutu pinang dan kopi liberika. Selain itu juga mendorong masyarakat melakukan pengolahan bahan makanan dari bahan yang ada di sekitar mereka.
“Ada dodol dan garam nipah, ada piring pelepah pinang, dan kripik pisang rasa kopi liberika dan produk lainnya,”kata Rudi.
Dengan adanya Nota Kesepahaman ini, langkah-langkah pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat pengelola gambut bisa ditingkatkan. “Asumsinya perekonomian membaik maka tekanan terhadap hutan gambut juga bisa diminimalisirkan,”kata Rudi.(*/Ist)