“Lalu, tingkat permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) meningkat dari 24,33 persen pada Juni menjadi 25,24 persen pada September 2021. Kemudian, AL/Non-Core Deposit sebesar 152,8 persen dan AL/DPK 33,53 persen,” imbuhnya.
Wimboh menuturkan, tingkat permodalan bank cukup tinggi pada saat ini. Bahkan, kelebihan likuiditas ini juga disalurkan bank untuk membeli surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp1.502,1 triliun.
“Jumlah ini setara 15,44 persen dari total aset (bank) atau tumbuh 9,26 persen secara ytd,” pungkasnya. (der/fin)
Sumber: www.fin.co.id