iklan

GDI 2021 terlaksana melalui kerja sama antara Kemendag dengan berbagai pihak, diantaranya Japan Institute of Design Promotion (JDP), Japan External Trade Organization (JETRO), Dewan Pengarah dan Tim Juri. Proses pelaksanaan GDI 2021 telah dilaksanakan sejak 7 Januari 2020 secara daring dan luring. Tercatat 427 peserta telah mendaftarkan produknya dalam 18 kategori produk yang mencakup banyak sektor, termasuk kerajinan, home décor, arsitektur, hingga business model.

Penjurian Tahap I telah dilaksanakan secara hibrida pada 5—6 Mei 2021 untuk menilai 427 produk yang mendaftar. Sedangkan, penjurian Tahap II dilakukan pada 7, 8 dan 10 Juni 2021 secara hibrida di Auditorium Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia untuk menilai 296 produk.

Mendag menyampaikan, dengan terkoneksinya GDI dengan ajang Good Design Award atau G-Mark memberikan peluang dan akses pasar yang lebih luas bagi pelaku bisnis, tidak hanya menuju pasar Jepang tetapi juga pasar global. “Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita atas keberhasilan beberapa produk Indonesia yang berhasil meraih penghargaan G-Mark 2021. Ini menjadi bukti bahwa produk Indonesia dapat bersaing dengan produk luar negeri,” ujar Mendag.

Sebagai puncak acara, diumumkan peraih penghargaan GDI of The Year yang dipilih dari 20 peraih GDI Best 2021, yaitu produk Rekajalin dari BYO Living (PT Berkat Kriya Tritunggal). Produk ini memenuhi kriteria penilaian terbaik dari segi bentuk, fungsi, kualitas, komersialitas dan inovasi. Produk interior berbahan rotan berkualitas dan berbasis budaya yang terinspirasi ornamen relief candi serta corak anyaman suku Dayak ini, melahirkan teknik anyam Holografis Byoliving dengan teknologi komputerisasi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GDI 2021 ini. “Semoga GDI dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, terutama dalam upaya peningkatan ekspor nonmigas dan pada akhirnya mampu memperbaiki serta menjaga neraca perdagangan Indonesia,” pungkas Didi.(*)


Berita Terkait



add images