iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Istimewa)

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat kunjungan ke Jambi pada 15 Oktober menyatakan, terkait kondisi perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan yang banyak sumur illegal, Arifin menyebut dari pembahasan Pemprov dan Kapolda sudah disusun langkah kebijakan kedepan untuk meredam banyaknya illegal drilling ini. “Arahnya nanti kita pendekatan baik aturan yang mengikuti perundang-undangan dan juga kebijakan. Seperti pendekatan kemanusiaan,” sebutnya saat dikonfirmasi Jambi Update.
Menteri menyebut percepatan regulasi tambang minyak illegal ini menjadi legal sedang disusun. Supaya bisa dicegah kerusakan terhadap lingkungan, kemungkinan kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa namun juga bisa memberdayakan masyarakat yang terlibat. “Pemberdayaan masyarakat ini contohnya bisa dialihkan ke kegiatan ekonomi lain, juga akan diupayakan pola kerjasama anak dan bapak angkat,” ujarnya.

Disinggung terkait Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) diizinkan, kata dia, saat ini Rencana Peraturan Pemerintah tengah dalam tahap harmonisasi dengan Kemenkumham dan sebentar lagi akan selesai. “Daerah nanti akan memiliki otoritas untuk pengelolaan WPR, semua rekomendasi (izin) nanti berdasarkan rekomendasi Pemprov,” ucapnya.
Ia tak memungkiri nantinya pemilik konsesi pertambangan dimungkinkan menjadi bapak asuh wilayah pertambangan dengan ukuran tertentu danm ikut aturan. Menteri juga mengakui pada akhir tahun ini aturan WPR ini akan dikeluarkan.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk mengatasi pengeboran minyak yang di lakukan secara Ilegal.

Disampaikan Gubernur bahwa Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan berbagai upaya untuk mencari solusi dalam menangani pengeboran minyak ilegal. “ Pengeboran minyak tanpa izin, dalam beberapa tahun belakangan marak terjadi di Provinsi Jambi. Eksploitasi minyak bumi tanpa izin banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Awalnya hanya ada beberapa sumur. Penambangan minyak secara tradisional tumbuh subur dan menjadi ladang bisnis baru,” ujar Gubernur


Berita Terkait



add images