Kesempatan itu diakuinya hanya karena ada WiFi gratis di tempatnya bekerja, sehingga memudahkannya untuk meng-upload video di kanal YouTube miliknya di channel RG Official. Saat sedang jaga, tidak sengaja Rahmat menonton berita Hotman Paris yang membahas tentang maraknya Pinjol. Dari situ muncul lah ide untuk membuat konten edukasi yang membahas tentang Pinjol Ilegal.
"Jadi saya buat lah satu video itu dengan tema Pinjol dan diupload di YouTube. Tapi setelah itu saya tidak buat lagi videonya. Sudah Tiga bulan pas saya cek, ternyata penontonnya sudah 20 ribu, ya saya sempat kaget juga," ungkapnya.
Karena banyaknya penonton dan jam tayangnya yang cukup tinggi, disini Rahmat mulai bersemangat dan membuat banyak video baru yang membahas Pinjol lagi, baik itu tentang edukasi, motivasi maupun solusi bagi para korban Pinjol Ilegal yang masih awam. Ia menilai, bahwa tekanan dari Pinjol Ilegal ini bisa membuat korban sampai depresi dengan berbagai ancaman dan fitnah hingga ada yang mengakhiri hidup.
"Karena hal itu lah yang membuat saya berfikir, wah tema Pinjol ini sangat bermanfaat bagi orang banyak, dan bisa membantu bagi para korban Pinjol Ilegal," sebutnya.
Gaji pertama kali yang Rahmat dapatkan dari YouTube, yakni sebesar 2 ribu rupiah dengan jumlah video yang diupload nya sebanyak 23 video, 1.000 subscribe dan 4000 jam tayang yang telah memenuhi syarat. Seminggu kemudian, Rahmat kembali mendapatkan pesan email dari YouTube yang menyebutkan, bahwa kontennya diterima sebagai program partner YouTube .
"Disitu saya sangat senang, karena sulit untuk bisa mencapai itu semua. Setelah itu gaji yang saya terima menjadi Rp 750 ribu/bulan," terangnya.
Karena persyaratan penarikan uang di adsense bisa dilakukan jika sudah mencapai Rp. 1.300.000, maka gajinya itu belum bisa diambil. Hingga akhirnya, sampai dengan sekarang gaji yang diterima sudah mencapai dari Rp. 10 juta sampai dengan Rp. 14 juta per bulan. Itu Belum termasuk pendapatan dari endors developer aplikasi.