iklan

JAMBIUPDATE.CO, ACEH — Harga ikan segar di kawasan Provinsi Aceh masih tinggi, meski sudah lewati hari lebaran. Ada penyebabnya kenapa ini masih terjadi. Para nelayan ternyata masih berlibur di libur lebaran. Jadi persediaan ikan laut di pasaran berkurang bila dibandingkan dengan hari biasanya.

Dilansir dari Media Indonesia, Minggu (8/5/2022) di pasar Ikan grosir Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, misalnya harga ikan tongkol dari sebelumnya Rp25.000 per kg, sekarang naik menjadi Rp45.000 per kg.

Lalu ikan bandeng dari sebelumnya Rp25.000 per kg, kini mencapai Rp 35.000 per kg. Berikutnya harga ikan gembung dari Rp 20.000 per kg naik menjadi Rp40.000 per kg. Lalu ikan dencis sudah mecapai 45.000 per kg. Harga itu lebih mahal dari biasanya yang sekitar 30.000 per kg.

Kondisi demikian sudah berlangsung sejak hari pertama Idul Fitri 1443 (Senin 2 Mei). Melambungnya harga ikan itu juga terjadi di Banda Aceh, Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen dan Aceh Besar. Bakan lebih parah lagi di wilayah tengah tenggara Aceh.

Pasalnya kawasan itu jauh dari pesisir Selatan Malaka dan Samudera Hindia. Untuk menutupi kebutuhan ikan laut segar wilayah tengah tenggara itu harus di pasok dari pesisir Kabupaten Pidie, Bireuen, Lhok Seumawe dan Aceh Timur

Tingginya harga segar di provinsi paling ujung barat Indonesia tersebut karena produksi dari nelayan minim. Apalagi banyak nelayan Aceh yang biasanya menangkap ikan di perairan laut Selat Malaka dan Samudera Hindia belum beraktivitas. Sebagian mereka masih merayakan libur lebaran.

“Harapannya kondisi ini segera berakhir. Mudah mudahan hasil tangkapan nelayan melimpah” Kata Farida, warga Gatot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. (*)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images