iklan Utusan Malaysia salah satu koran tertua di negeri Jiran yang kini dihadapkan kesulitan keuangan.
Utusan Malaysia salah satu koran tertua di negeri Jiran yang kini dihadapkan kesulitan keuangan.

JAMBIUPDATE.CO, KUALA LUMPUR - Grup Utusan Malaysia tidak akan menghentikan operasi surat kabarnya seperti yang dilaporkan sebelumnya. Tetapi sebaliknya akan meningkatkan harga koran sebesar 50 sen dalam upaya untuk memastikan kelangsungan hidupnya.

Direktur Eksekutif Abd Aziz Sheikh Fadzir mengatakan harga Utusan Malaysia, surat kabar berbahasa Melayu tertua di negara itu, akan dinaikkan dari RM1,50 (S$0,50) menjadi RM2, sedangkan harga Kosmo akan dinaikkan dari RM1 menjadi RM1,50.

“Kami berada dalam situasi do or die,” kata Datuk Abd Aziz pada konferensi pers, Jumat 27 Mei 2022.

“Kita perlu menaikkan harga kertas, mendorong lebih keras untuk menghasilkan pendapatan iklan,” imbuhnya. 

Tidak kalah pentingnya meningkatkan konten online Utusan Malaysia. “Meningkatkan jumlah pelanggan e-paper. Dengan menaikkan harga kertas, kami berharap dapat menghasilkan sekitar RM 2,3 juta sebulan, dan dengan demikian mengurangi defisit bulanan kami saat ini dari RM3 juta menjadi RM 750.000,” tuturnya.

Mr Abd Aziz juga menolak klaim, dilaporkan di berbagai pemberitaan Utusan Malaysua akan segera menutup media tertua itu karena tidak layak secara finansial. Dilaporkan bahwa kelompok surat kabar belum membayar gaji staf sejak Juni.

“Kami sedang mencari model bisnis yang layak. Kami tidak menutup pintu kami pada merger, jika ada investor potensial,” imbuhnya.

“Kami mengimbau masyarakat Melayu untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Utusan Malaysia dengan membeli surat-surat kami,” katanya.

Hampir 100 karyawan Utusan telah berdemonstrasi di luar kantor pusat perusahaan di Kuala Lumpur beberapa hari ini untuk memprotes upah mereka yang belum dibayar.

Mayoritas mereka tertunda selama berbulan-bulan. Perusahaan mencatat kerugian RM9 juta pada kuartal kedua tahun ini.

Abd Aziz memandang adanya gejolak tersebut secara positif, dengan mengatakan bahwa hal itu menghasilkan dukungan yang luar biasa untuk Utusan Malaysia. Masyarakat datang untuk menyumbangkan uang tunai sampai beras.

“Tetapi untuk membantu mempertahankan kami dalam industri ini, kami membutuhkan orang untuk terus membeli kertas kami,” katanya.

Abd Aziz juga membantah tuduhan bahwa mantan partai berkuasa UMNO mengendalikan perusahaan media.

“Presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi tidak pernah menelepon saya untuk menuntut hal-hal yang berkaitan dengan isi redaksi,” terangnya. 


Berita Terkait



add images