Oleh : Ir. M. Anggoro Kasih, S.P (Kepala Sekolah SMK Asy’ariyah), 2022
SMK Asy’ariyah adalah lembaga pendidikan swasta berbasis pondok pesantren yang memiliki jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), terletak di jalan lintas Jambi Palembang Km. 38 Desa Ibru Kec. Mestong Kab. Muaro Jambi Prov.
Jambi. Dalam kesempatan dalam tulisan ini juga menyampaikan bahwa dalam program kerja SMK Asy’ariyah telah melaksanakan inovasi pengembangan pendidikan vokasi yang mengacu pada realitas penguatan praktik lapangan secara realitas dan sejak dini dengan mengembangkan kelas praktik kejuruan bernama sekolah tani yang di dirikan pada tahun 2020.
Program pengembangkan sekolah tani bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa secara linier dan non linier bersama masyarakat desa maupun umum dalam upaya pengembangan program SMK membangun desa yang telah di laksanakan oleh beberapa sekolah di wilayah pulau jawa dan sekitarnya.
Terkait dengan pembangunan desa (rural development), secara tradisional Mosher (1969:91) menyebutkan bahwa pembangunan desa mempunyai tujuan untuk pertumbuhan sektor pertanian, dan integrasi Nasional, yaitu membawa seluruh penduduk suatu negara ke dalam pola utama kehidupan yang sesuai, serta menciptakan keadilan ekonomi berupa bagaimana pendapatan itu didistribusikan kepada seluruh penduduk, Menurut Fellman & Getis (2003:357), pembangunan desa diarahkan kepada bagaimana mengubah sumber daya alam dan sumber daya manusia suatu wilayah atau Negara, sehingga berguna dalam produksi barang dan melaksanakan pertumbuhan ekonomi, modernisasi dan perbaikan dalam tingkat produksi barang ( materi) dan konsumsi.
Berdasar uraian di atas, pembangunan desa secara konkret harus memperhatikan berbagai faktor, diantaranya adalah terkait dengan pembangunan ekonomi, pembanguna atau pelayanan pendidikan, pengembangan kapasitas pemerintahan dan penyediaan berbagai infrastruktur desa. semua faktor tersebut diperlukan guna mengimplementasikan dan mengintegrasikan pembangunan desa ke dalam suatu rencana yang terstruktur dalam desain tata ruang.
Minimnya peran pemerintah Provinsi terkait dengan pembangunan desa, kondisi tersebut kemudian diperparah dengan banyaknya kebijakan pemerintah pusat dalam pembangunan desa yang selalu bersifat top down, dimana pemerintah pusat selalu memaksakan program-programnya dalam pembangunan desa bagi daerah. Kebijakan Pemerintah dalam pembangunan desa juga bersifat parsial atau sektoral, sehingga keterkaitan dan keterpaduan antar program tidak terjadi. Dengan kata lain, antar departemen terkait tidak ada sinergitas fungsi dan program terkait dengan kemiskinan di desa, selain itu, kebijakan pemerintah dalam pembangunan desa selam ini tidak akomodatif terhadap ke khasan daerah dan cenderung diseragamkan, kebijakan tidak fokus pada pengentasan atau penanggulangan kemiskinan, dimana kegiatan apa yang akan dilakukan tidak berdasarkan pada grand design pembangunan desa.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, Direktorat SMK berupaya mendukung keberadaan SMK untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pengembangan ekonomi pedesaan, serta mampu mengembangkan potensi/kompetensi SDM dan SDA desa agar berkontribusi secara langsung dalam program tersebut. Dengan memperhatikan pentingnya ketahanan pangan nasional dan sebagai upaya percepatan pembangunan pedesaan, maka perlu dilaksanakannya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat melalui Direktorat SMK berinisiasi menyelenggarakan koordinasi di tingkat desa. Tujuannya untuk mendukung dan menguatkan fungsi dan peran seluruh pemangku kepentingan di tingkat desa dalam pelaksanaan program-program yang dilaksanakan oleh Direktorat SMK dan pemangku kepentingan di tingkat desa terkait lainnya
SMK Asy’ariyah dalam pengembangan program SMK membangun desa telah menjalin komitmen bersama dengan Desa Ibru untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan untuk saling membesarkan dan menguatkan dalam tupoksi bahwa SMK Asy’ariyah adalah lembaga pendidikan vokasi sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dan Desa Ibru sebagai Sumber Daya Alam (SDA). Hal tersebut terlihat dalam beberapa keberhasilan program kemitraan yaitu menjadi Desa Ibru sebagai sentral praktik siswa SMK Asy’ariyah dan mahasiswa Prov. Jambi kemudian menjadi tempat kunjungan tamu umum, akademisi lokal sampai dengan nasional.