iklan Petani sawit.
Petani sawit.

“Salah satunya adalah memperbaiki kondisi tanah. Penggunaan pupuk kimia selama puluhan tahun terakhir menghasilkan lahan yang kurang subur, sehingga mempengaruhi produktivitas. Setelah lahan kembali subur karena penggunaan pupuk organik, petani tak perlu mengeluarkan ongkos yang terlalu besar untuk pupuk. Besaran biaya produksi pun bisa dihemat hingga Rp 2 juta per hektare jika menggunakan pupuk organik, bukan pupuk kimia.

“Jadi kesemrawutan pupuk kimia ini merupakan momentum mengakhiri ke tergantungan petani pada pupuk kimia ke pupuk organik, dari pertanian yang tergantung pada input kimia ke pertanian agroekologi yang ramah alam dan membuat petani berdaulat.(*)

Penulis adalah Kepala SMK Asy’ariyah Muaro Jambi, Ir. Muhammad Anggoro Kasih, S.P


Berita Terkait



add images