iklan

Kota Jambi dalam kesempatan tersebut turut pula memberikan sumbang saran, terutama terhadap isu perkotaan dan lingkungan yang memang menjadi fokus pembahasan Kota Jambi dalam setiap kesempatan diskusi di level internasional.

"Kota-kota didunia harus berjuang bersama, bangkit bersama, membangun kesetaraan dan kemajuan bersama, terlebih kita semua telah merasakan dampak luar biasa akibat pandemi Covid-19 yang melanda semua belahan dunia. Melalui forum ini, semua kepala daerah dapat bertukar pikiran dan merumuskan komitmen bersama yang akan dibahas lebih lanjut oleh pemimpin-pemimpin dunia yang tergabung dalam presidensi G-20. Aspirasi kota dan daerah telah kita sampaikan dengan baik dalam forum ini," beber Fasha disela KTT U20.

Wali Kota Fasha juga berharap, dunia dapat bersatu dan fokus untuk pemulihan ekonomi dan kesejahteraan bersama dibanding hal lain yang sangat menguras energi dan ketegangan.

"Konflik di Eropa, Rusia Ukraina, Timur Tengah dan Cina-Taiwan, mulai berdampak secara global. Termasuk di Indonesia. Kita berharap melalui G20 ini tercipta resolusi perdamaian bagi semua pihak yang bertikai, untuk kemajuan bersama," pungkas Fasha.

Sebagaimana diketahui, Kota Jambi memang tercatat sebagai salah satu pemerintah daerah di Indonesia yang aktif dan memiliki hubungan kemitraan strategis dengan beberapa negara di dunia. Sebut saja seperti negara Singapura, Malaysia, Korsel, China, Denmark, dan Jerman.

Kota Jambi juga aktif dalam beberapa organisasi internasional, seperti ICLEI (International Council for Local Environmental Initiatives), UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia-Pacific) dan DELGOSEA (Democratic Local Governance in Southeast-Asia) dan The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM), observer member pada Organization of World Heritage Cities (OWHC) dan CityNet.

Sebagai kepala daerah yang populer dengan kebijakan "Outward looking policy" dalam menjalankan tata kelola pemerintahan, Wali Kota Fasha memang dikenal memiliki jejaring luas ditataran internasional. Hal tersebut pun dimanfaatkannya dalam membangun kemitraan dalam berbagai bidang dengan berbagai negara dan lembaga donor internasional.

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Fasha telah mengirimkan hampir 250 orang ASN untuk belajar ke negara Singapura, melalui Singapore Cooperation Programme (SCP). Itu belum termasuk berbagai pelatihan yang dilaksanakan di China, Korea, Vietnam, Malaysia dan Denmark. (adv)


Berita Terkait



add images