Oleh : Dr. Noviardi Ferzi *
Hari ini pelabuhan di Talang Duku menjadi efisentrum kemacetan angkutan Batu Bara, volume angkutan tak sebanding lagi dengan kapasitas pelabuhan. Akibatnya, pelabuhan itu kurang mampu memberi pelayanan bongkar muat secara cepat. Lambatnya bongkar muat inilah yang menimbulkan kemacetan di kawasan Talang duku dan sekitarnya.
Selain itu, masalah luas lahan pelabuhan juga tak sebanding dengan volume angkutan Batu Bara. Kondisi ini membuat pelabuhan batubara disana tak layak dipertahankan. Sehingga jika bicara solusi kemacetan Batu bara, harus kita mulai dari sisi hilirnya yaitu pelabuhan Talang Duku.
Tulisan ini bagian pertama yang membahas masalah angkutan batu bara dari sisi hilir, bagian ke dua tulisan ini nanti akan membahas masalah angkutan dari sisi manajemen, dan ketiga akan melihat masalah angkutan dari sisi hulu di tambang.
Pelabuhan Batu Bara di Talang Duku tak didukung instrumen kelayakan yang baik untuk mempercepat bongkar muat menghindari kemacetan, semisal pintu masuk luas, dilengkapi kantong parkir, lampu penerangan, infrastruktur jalan yang memadai, tenaga kerja didukung peralatan kerja yang memadai, dan tentunya tata kelola yang baik serta selalu mengutamakan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelabuhan Talang Duku belum memenuhi standar itu fakta, pelabuhan Talang duku tak memiliki lahan mencukupi itu juga fakta. Secara operasional jangka pendek perlu pembenahan. Hari ini, Pelabuhan Talang Duku sudah tidak layak di pertahankan karena berada di wilayah antara Kota Jambi dan Muaro Jambi.
Soal pelabuhan Talang duku kurang standar, disampaikan Kapolda Jambi setelah jajarannya menggelar rapat koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Pemeriksaan KSOP, 13 Oktober 2022 lalu, terhadap salah satu pelabuhan bongkar muat batu bara, misalnya, menyatakan pelabuhan Talang Duku belum memenuhi standar, sehingga secara operasional perlu pembenahan.
Kawasan pelabuhan Talang duku tak bisa menjadi stokfile Batu Bara juga disampaikan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang meminta stok file Batu Bara segera dipindahkan.
Menurutnya, kawasan stokfile batu bara telah mengancam keberadaan cagar budaya nasional Candi Muaro Jambi yang merupakan warisan dunia, bukti kejayaan peradaban melayu di Jambi. Bukti sejarah kebesaran orang Jambi. Jangan karena kepentingan batubara ini warisan budaya ini menjadi hilang, tergerus dan terpinggirkan.
Hanya saja sampai hari ini usaha memindahkan stokfile belum menampakan wujudnya. Padahal baik Polda hingga Kementerian Marives sudah meminta hal tersebut.
Kembali pada masalah kapasitas pelabuhan Talang duku, Perhitungan saya, jangankan untuk jangka panjang, untuk jangka menengah 5 tahun ke depan saja pelabuhan Talang duku tak layak lagi dipertahankan sebagai pelabuhan pengepul batu bara. Perlu relokasi ke lokasi lain yang mendukung aksesbililitas secara cepat, tepat dan ekonomis.