iklan

JAMBIUPDATE.CO, -- Piala dunia Qatar 2022 menjadi momentum terakhir Cristiano Rinaldo Cs untuk unjuk gigi. Itu jika tak main lagi di event yang sama pada 2026.

Skuad Portugal di Piala Dunia kali ini boleh dikata sempurna. Perpaduan pemain berpengalaman dan personel muda begitu klop di setiap lini.

Bahkan, hampir semua skuad inti Portugal menjadi bintang di klub masing-masing. Cristiano Ronaldo tentu menjadi figur yang tidak bisa dilewatkan.

Dia begitu lekat dengan tim berjuluk Selecao tersebut. Dia legenda hidup, yang masih tetap bekerja keras untuk timnya. Menjadi tumpuan sekaligus leader di atas lapangan.

Menempatkan CR7 di urutan pertama tim Portugal tidaklah berlebihan. Sederet fakta sudah membuktikan sendiri. Megabintang Manchester United (MU) itu menjadi pemain dengan caps terbanyak Portugal. Sudah mencatatkan 189 penampilan di laga resmi.

Dia juga didapuk sebagai top skor sepanjang masa Portugal lewat 117 gol. Tidak heran dia begitu dipercaya mengenakan ban kapten bagi kesebelasan Portugal.

Selain Ronaldo, sederet pemain dengan segudang pengalaman di Piala Dunia juga masih dipercaya oleh pelatih Fernando Santos. Pepe, Mario Rui, Danilo Pereira, sampai Rui Patricio, masih ada dalam skuad Selecao.

Rui Patricio sendiri bertekad memenuhi ekspektasi masyarakat Portugal. Mengingat, Piala Dunia kali ini bisa saja menjadi kesempatan terakhirnya mentas di ajang sepak bola paling bergengsi.

”Saya berusaha memberikan penampilan terbaik dan bertekad memenuhi ekspektasi. Saya bekerja keras di sini dan berusaha berkembang setiap saat. Saya merasa dalam kondisi bagus, termotivasi dan ingin membantu tim,” ujarnya.

Kiper kawakan milik AS Roma itu juga menegaskan, sebagai penjaga gawang, dia punya aspek yang sangat penting dalam permainan. Terlibat dalam kaki ke kaki, memaksimalkan tangan, dan harus berada di posisi yang tepat.

”Yang paling penting adalah bekerja keras dan memahami skema permainan pelatih. Komunikasi sangat penting. Saya akan berusaha untuk semua itu pada momen penting ini,” tegasnya.

Kekuatan Portugal kian solid dengan hadirnya pemain yang mulai matang seperti Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Cancelo, Ruben Neves, hingga Diogo Jota. Tentu saja mereka bisa diandalkan untuk mengendalikan ritme permainan.

Kemudian semangat muda yang tertanam dalam bintang-bintang baru, tentu menambah kepercayaan diri anak asuh Santos. Joao Felix, Rafael Leao, Ruben Diaz, Pedro Neto, sampai dengan Diogo Dalot, merupakan darah muda yang siap tempur.

Meski begitu, mimpi Selecao melangkah lebih jauh tidak akan mudah. Masih ada Uruguay, Korea Selatan, juga Ghana yang siap menjegal CR7 dan kolega di babak penyisihan grup H. Tiga tim calon lawan Portugal itu juga sudah kenyang pengalaman di Piala Dunia.

Terlebih lagi, perjalanan tim jawara UEFA Nation League itu cukup tertatih-tatih. Mereka datang ke Qatar lewat babak play off. Kemenangan atas tim kecil, Makedonia Utara, menjadi tiket terakhirnya untuk mentas di babak gugur.

Meski begitu, Portugal tetap menjadi tim unggulan di Grup H. Di atas kertas, Selecao das Quinas memiliki peluang lebih besar dibanding yang lain. Namun peluang itu juga dibarengi dengan risiko yang berat. Bahkan hadirnya Ronaldo bisa saja mencuri perhatian lawan dan menjadi boomerang bagi Portugal.

Dalam hal ini, Fernando Santos dituntut lebih jeli. Ketajaman dan nama besar Ronaldo tidak melulu menjadi keuntungan. Bahkan, memainkannya secara terus menerus juga bisa menjadi ancaman.

Santos pun mengakui hal itu. Sehingga, dia membuka opsi untuk malakukan rotasi dalam skuadnya. Tidak terkecuali mencadangkan Cristiano Ronaldo dan memberikan kepercaaan kepada pemain lain.

”Itu opsi teknis dan taktik pertandingan. Menempatkan dia (Ronaldo) di luar lapangan bisa menjadi solusi terbaik. Itu cara kami bermain dan mendekati permainan. Ini bukan soal kualitas, ini keperluan,” kata Santos.

Bahkan Santos juga menilai, memberi ruang 50 persen untuk semua pemain juga bukan perkara yang buruk. Hal itu justru dianggap mampu memberi kepercayaan diri para pemain, terlebih lagi di momen penting seperti Piala Dunia.

”Ada saat-saat dalam permainan anda harus berpikir dengan cara berbeda. Kami percaya, membagi babak pertama dan kedua bagi pemain bisa memecahkan kebuntuan dalam permainan,” jelasnya.

Portugal tergabung dalam Grup H Piala Dunia Qatar. Di sana ada Ghana, Uruguay, dan Korea Selatan. Di peringkat FIFA, Portugal menempati posisi kesembilan. Tahun lalu, berada di posisi kelima. (wid/zuk-dir/fajar)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images