iklan ilustrasi
ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Dinas Kesehatan Provinsi Jambi membentuk Disaster Medical Team (DMT) atau Tim Medis Bencana. Gabungan personil ini dibentuk dengan dasar kebutuhan akan pelayanan, kepada masyarakat yang terdampak krisis, juga dengan pertimbangan disparitas SDM Kesehatan yang cukup tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Ferry Kusnadi mengharapkan agar tim yang terbentuk nanti mumpuni siap siaga setiap saat.

"Harapannya tim bisa bekerjasama, solid dan selalu siap siaga kapan bencana datang dan dibutuhkan, karena penanganan krisis kesehatan merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemerintah Provinsi bidang kesehatan," sampainya.

Ditambahkan Sekretaris Dinas Kesehatan Propinsi Jambi Saprimail yang mengatakan bahwa pihaknya akan segera membentuk tim DMT.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, akan diadakan pelatihan/training untuk tim DMT ini, dengan instruktur berasal dari pusat krisis kesehatan, kementerian kesehatan," akunya.

Adapun DMT dibentuk dalam menanggapi bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melaporkan sebanyak 1.945 kali bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2022. Kejadian bencana yang mendominasi adakah cuaca ekstrim, banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, yang merupakan bagian/klaster tersendiri dari struktur organisasi pos penanganan Darurat Bencana, menyatakan bahwa selama kurun waktu 2017- 2021 terdapat 8 dari 11 kabupaten/kota di propinsi Jambi yang beresiko tinggi mengalami bencana.

Jenis ancaman bencana yang ada di propinsi Jambi diantaranya banjir, gempa bumi, kebakaran, angin puting beliung, banjir bandang, erupsi gunung merapi, tanah longsor, konflik sosial, kecelakaan transportasi, keracunan, dan yang lainnya.

Atas dasar data-data di atas menunjukkan pentingnya keberadaan tim medis untuk menangani korban bencana, amat diperlukan .

Berdasarkan Permenkes 75 tahun 2019, pengertian penanggulangan krisis Kesehatan adalah Serangkaian upaya yang meliputi kegiatan pra krisis, kegiatan selama krisis/tanggap darurat dan pasca krisis, dengan goal nya adalah menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan dan memastikan layanan kesehatan esesnsial tetap berjalan dengan standar minimal.

Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr Dini Silvia menyatakan tim DMT ini dibentuk dengan dasar kebutuhan akan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak krisis, juga dengan pertimbangan disparitas SDM Kesehatan yang cukup tinggi.

"Khususnya dokter, maka perlu penyesuaian terkait kualifikasi dan kompetensi SDM Kesehatan tersebut," ujarnya.

Dini menerangkan bahwa kompetensi tenaga yang diperlukan di tim ini adalah dokter umum/ spesialis, perawat, apoteker/asisten apoteker, tenaga logistik, administrasi, kesling, gizi, bidan, kesehatan masyarakat, psikolog, epidemiologi, radiografer dan sopir.

Semua SDM yang dibutuhkan itu merupakan utusan dari organisasi profesi kesehatan dan dari lembaga/ institusi Kesehatan seperti RS, Dinas Kesehatan, BPOM, Labkesda, dan institusi terkait lainnya. (aba)


Berita Terkait



add images