iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Tol Jambi- Betung (Sumatera Selatan) harus dikebut.

Presiden RI Joko Widodo memberi perhatian khusus untuk jalur dari Provinsi Jambi ke Sumatera Selatan tersebut.

Orang nomor 1 di Indonesia itu memberikan perintah langsung.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu  meminta jalan Tol Jambi – Betung sudah bisa dipakai masyarakat pada akhir Tahun 2024.

Hal itu diungkapkan oleh Dr.H. Al Haris,S,Sos, MH Gubernur Jambi saat menyerahkan secara simbolis uang ganti untung Pembangunan Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi beberapa waktu yang lalu.

"Ini adalah arahan langsung dari Bapak Presiden agar akhir tahun 2024 ini sudah bisa dinikmati masyarakat kita, nantinya angkutan barang dan orang menjadi lancar sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kita," ungkap mantan Bupati Merangin.

Penyerahan ganti untung itu dilakukan di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

"Ini adalah kemajuan bagi kita Provinsi Jambi, penyerahan ganti untung ini adalah tahapan awal dan kita berharap bahwa tahapan (pembangunan fisik)  selanjutnya akan segera berlangsung," kata Al Haris.

Al Haris mengatakan, penyerahan ganti untung ini adalah untuk jalan tol sepanjang 33 Kilometer. Sehingga, tinggal 30 Kilometer lagi yang belum dilakukan ganti untung dan akan diproses secepatnya. 

Ditambahkan Gubernur, pemerintah menargetkan bahwa pengerjaan jalan tol Jambi-Betung ini akan selesai pada akhir tahun 2024 mendatang.

Sementara di Jambi, sebanyak 52 warga Muaro Jambi mendapat ganti untung dengan 72 bidang tanah yang bakal dipakai untuk jalan tol.

Salah satunya, Surono, warga Desa Sungai Landai yang mendapatkan ganti untung dari pemerintah Pusat  Rp.763.548.000.

Ganti untung ini dari tanahnya seluas 1,1 hektare  miliknya yang ditanami sebagian pohon karet dan sawit yang bakal dilewati pembangunan Jalan Tol.

Hal yang sama juga dialami Soleh, warga desa lainya yang menerima ganti untung jalan tol sebesar Rp 1,2 Milyar.

Ganti untung yang diterima Soleh ini juga meliputi ganti rugi lahan kebun karet.

Sama halnya Suprapto,yang mendapatkan ganti untung hampir Rp 1 Milyar tepatnya Rp 977 juta, untuk lahan karet dan sawit milikinya yang terkena proyek jalan tol.

"Besar ganti untung ini karena ada bangunan rumah dan bangunan Masjid, dan sebagian ada tanaman sawit dan karet," ujar Surono.

Sementara itu enam seksi jalan tol di Pulau Sumatera saat ini sedang  proses pengerjaan, dalam mengejar target operasi pada 2023.

Ruas jalan tol yang masuk dalam Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) itu, dikerjakan oleh PT Hutama Karya sebagai kontraktor yang dipercaya mengerjakan proyek pembangunan jalan tol di Indonesia.

Sementara sebagian lainnya masih dalam tahap proses pembebasan lahan.

Enam ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang ditarget bisa beroperasi tahun depan yakni Jalan Tol Sigli-Banda Aceh dengan panjang 74 km.

Lalu, Jalan Tol Binjai-Langsa (58 km), Jalan Tol Indralaya-Muara Enim (65 km), Jalan Tol Pekanbaru-Pangkalan (64 km), Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Siantar (93 km), dan Jalan Tol Kisaran-Indrapura (48 km). (*)


Sumber: jambiejspres.co.id

Berita Terkait



add images