Seperti kita ketahui, sambungan jalan tol trans Sumatera dimulai dari Provinsi Lampung hingga ke provinsi paling ujung Sumatera yaitu Aceh.
Sumatera akan dibentang oleh 24 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 2.836 km dan ditargetkan bisa beroperasi penuh pada tahun 2025 mendatang.
Hingga Desember 2022 telah beroperasi sekitar 549 km tahap 1 jalan tol trans Sumatera di beberapa Provinsi diantaranya Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara dan Aceh.
Ruas jalan tol trans Sumatera yang masih dalam tahap konstruksi ada 515 km. Sehingga total ruas jalan tol yang sudah beroperasi dan sedang dalam tahap konstruksi yang tergabung dalam tahap I sepanjang 1.064 Km.
Pada tahap II, ditargetkan tol sepanjang 574 Km bisa mulai dikerjakan. Tahap II akan fokus pada jalan tol Betung-Tempino-Jambi dengan panjang 169 Km, jalan bentangannya 197 Km dan jalan tol Rengat-Pekanbaru sepanjang 207 Km.
Sementara itu anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah menyelesaikan konstruksi jalan tol sepanjang 60 Km ruas Jalan Tol Trans Sumatera.
Diantaranya Jalan Tol Binjai-Stabat (12 km), Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), dan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).
Adapun seksi jalan tol trans Sumatera lain yang masih dikerjakan HKI yakni Tol Binjai-Pangkalan Brandan (46 km), Tol Indralaya-Prabumulih (65 km) dan telah selesai dan diresmikan Presiden Jokowi baru-baru ini yaitu Tol Pekanbaru-Bangkinang.
Di tahun 2023, HKI masih konsentrasi menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera lainnya seperti Tol Indralaya - Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023.
Dalam rilis resminya, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, Tantangan menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera cukup bervariasi. Di proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona II-IV misalnya, pihak HKI harus menghadapi tantangan terkait anomali tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang cukup tinggi.
Sementara, dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa yang cukup panjang di daerah pembangunan jalan tol tersebut dan tanah lunak di ujung trase.
Rabu 4 Januari 2023 juga menjadi hari penting bagi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Jarak tempuh menuju keduanya kini semakin singkat pasca prasasti peresmian Tol Pekanbaru - Bangkinang ditandatangani oleh Presiden RI.
Tol Pekanbaru - Bangkinang memiliki panjang 30,9 Kilometer. Tol ini merupakan bagian dari ruas tol Pekanbaru-Padang.
Ini merupakan jalan tol kedua yang dibangun setelah sebelumnya dibangun tol Pekanbaru-Dumai. Kata Jokowi Tol Pekanbaru-Dumai sudah beroperasi sangat baik dengan dengan traffic kendaraan sudah melebihi 7.507 kendaraan.
Sementara jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang ini menghubungkan dua provinsi tetangga, yaitu Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Tol ini merupakan sirip atau bagian dari koridor pendukung Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan daerah yang berada di Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Tol Pekanbaru - Bangkinang ini juga telah memangkas waktu tempuh dari sebelumnya satu setengah jam menjadi 30 menit perjalanan.
Bahkan Presiden Jokowi langsung membuktikan sendiri waktu tempuh tol ini. Jika sebelumnya Pekanbaru - Bangkinang memakan waktu 1,5 jam, saat dibuktikan oleh Jokowi, hanya membutuhkan waktu tak sampai setengah jam. "Tadi saya cek sendiri 23 menit,” kata Presiden Jokowi.(*)
Sumber: jambiekspres.co.id