iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - “Dulu Belanda pernah memotret sosok Sultan Thaha, kemudian foto itu di bawa ke Belanda,” begitu kata almarhum Hasip Kalimuddin, Ketua Lembaga Adat Jambi pada Jambi Ekspres tahun 2013 lalu. 

Menurut Hasip, sekitar tahun 1980, saat berkunjung ke Belanda ia sempat melihat foto pahlawan nasional asal Jambi itu di salah satu museum nasional di sana. 

Sayang, dengan segala keterbatasan teknologi dan alat, ia tidak bisa mengambil ulang foto itu, ia hanya berpikir foto Sultan Thaha Syaifuddin pasti bisa ditemukan lagi suatu saat nanti, sebagai benda sejarah Jambi yang berharga.

Hasip juga mengaku tak mengingat persis, apakah museum yang dimaksud ada di Amsterdam, Denhaag atau di wilayah Belanda lainnya. 

Dona Piscesika, salah satu jurnalis Jambi Ekspres yang kebetulan berkunjung ke Belanda tahun 2013, sempat menindaklanjuti informasi dari Ketua Lembaga Adat Jambi itu dengan mengunjungi Museum Nasional Amsterdam. 

“Kami mencoba mencari informasi di bagian administrasi museum, mereka membuka file dan data di komputer dan mencari foto yang kami maksud, sayang foto Sultan Thaha maupun benda lain terkait Sultan Thaha tidak berhasil ditemukan,” ujar Dona. 

Setelah hampir satu jam, kemudian ia pun meninggalkan museum tanpa hasil. Pihak museum kata Dona sempat menyarankan dirinya mengunjungi Museum Nasional lainnya di wilayah lain. “Karena saat itu kami sedang dalam rangka kegiatan lain, jadwal yang singkat di Belanda membuat saya tidak bisa mengunjungi Museum yang lain lagi,” lanjutnya.  

Dona kemudian mencoba mencari jalan pintas dengan menggali informasi melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag di Tobias Asserlaan The Hague.  Terkait niat menemukan kembali foto Sultan Thaha, Atase yang menjabat ketika itu, Bambang Hari Wibisono sempat memberikan masukan.

“Saran mereka adalah, Pemerintah Provinsi Jambi sebaiknya mengirimkan surat resmi kepada KBRI di Den Haag, berisi permohonan pencarian foto Sultan Thaha,” Kata Dona. 

Sebenarnya tidak hanya Jambi, ada banyak daerah lain di di Indonesia juga melakukan hal itu. “Dan menurut pihak KBRI, banyak benda bersejarah yang berhasil mereka temukan kembali karena adanya permohonan dari daerah,” lanjutnya. 

Dona mengaku sudah menyampaikan informasi ini ke pihak Pemerintah Provinsi Jambi, namun memang belum ada hasil karena sejauh ini tidak ada publikasi bahwa foto Sultan Taha telah ditemukan. “Mungkin karena keterbatasan dan hal lain-lain, tapi sebaiknya tanya saja ke pihak pemerintah, mana tau sekarang sudah ditemukan,” kata Dona lagi. 

Jambi Ekspres mencoba menghubungi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi H. Syamsurizal, menurut Syamsurizal, sosok Sultan Thaha yang disimpan Dinas Arsip hingga saat ini Januari 2023 memang masih dalam bentuk lukisan, bukan foto. 

Pihak Dinas Arsip kata Syamsurizal juga telah berkoordinasi dengan Museum Jambi, dan memang hingga saat ini Museum Jambi pun belum memiliki foto asli Sultan Thaha. 

Sosok Sultan Thaha

Sultan Thaha adalah pahlawan nasional asal Jambi yang dilahirkan pada pertengahan tahun 1816 di Keraton Tanah Pilih Jambi.

Pada tahun 1904, penjajah Belanda melakukan penyerbuan dan berhasil menyergap pasukan Sultan Thaha di dusun Betung Berdarah.

Dalam penyerbuan itu, Sultan Thaha wafat dalam usia ke 88. Jasadnya dikebumikan di Muara Tebo yang kini dijadikan sebagai Makam Pahlawan Nasional Sultan Thaha Syaifuddin.

Atas jasa-jasanya, Sultan Thaha Syaifuddin diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 24 Oktober 1977  dengan Keppres No. 79/TK/1977. 

Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Jambi, perguruan tinggi UIN Sultan Thaha dan berbagai ikon Jambi lainnya, banyak menggunakan nama Sultan Thaha. 

Sultan Thaha dimakamkan di Kabupaten Tebo. Terletak di pusat ibu kota Kabupaten Tebo atau berjarak sekitar 250 kilometer dari Kota Jambi. 

Makam Sultan Thaha mengalami banyak perubahan sejak Tahun  1995. Lokasi makam kemudian semakin sering dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat untuk wisata sejarah maupun untuk berkirim doa.

Saat hari besar, Pemerintah Kabupaten Tebo juga menjadikan area makam Sultan Thaha sebagai pusat kegiatan. Misalnya pada peringatan hari pahlawan dan HUT RI dan lainnya.

Di sekitar makam Sultan Thaha Syaifuddin juga didirikan pendopo untuk pengunjung. Juga ada lukisan yang menggambarkan perjuangan Sultan Thaha di beberapa sisi dinding komplek makam.

Meski berada di daerah kabupaten, makam pahlawan nasional Sultan Thaha hingga saat ini statusnya masih dalam pengelolaan dan pengawasan Pemerintah Provinsi Jambi. (dpc/bjg)


Sumber: jambiekspres.co.id

Berita Terkait



add images