iklan

 

JAMBIUPDATE.CO, BATANGHARI - Kasus stunting di Kabupaten Batanghari masih menjadi persoalan di tengah masyarakat, sekaligus pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah setempat. Dari data sementara, jumlah stunting terdata mencapai 2.400 balita atau sebesar 24,5 persen, dari jumlah total 20 ribu balita.

Pejabat Fungsional Administrasi Kesehatan Gizi Dinas Kesehatan Batanghari Sari Yuli Andarini mengatakan, Persoalan kekurangan gizi terhadap balita saat ini masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Batanghari, terbukti buruknya asupan gizi mempengaruhi terhadap tumbuh kembang anak atau stunting.

“Penyebab stunting sendiri tidak lepas dari faktor lingkungan kurang sehat, serta pola asupan gizi yang tidak cukup, mulai dari saat kandungan, hingga seribu hari pertama kehidupan anak,”Jelasnya.

Dirinya juga menyebutkan, untuk menekan angka stunting itu sendiri, pihaknya telah melakukan upaya pemantauan pertumbuhan anak secara rutin, dengan mengukur tinggi dan berat badan anak, serta memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya orang tua tentang pentingnya pola hidup sehat, dan mengkonsumsi makanan bergizi.

“Tidak lagi menerapkan Mandi, Cuci, kakus (MCK) disungai dan mengkonsumsi air bersih juga bisa menekan stunting. Dan berdasarkan deteksi yang dilakukan, untuk wilayah yang masih tinggi kasus stuntingnya berada di dua Kecamatan yakni Mersam dan Maro Sebo Ulu,”Pungkasnya. (rza)

 


Berita Terkait



add images