Adapun alasan penolakan masyarakat, diantaranya karena jalan tol melewati kawasan padat penduduk, karena melewati lahan produktif dan berdampak pada situs adat yang dilalui tol.
Menteri PUPR : Jika Tanah Clear Kita Percepat
Sementara itu mengutip keterangan resmi Badan Pengelola Jalan Tol, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jika tak ada lagi kendala lahan maka pemerintah sebenarnya siap melanjutkan dan mempercepat pembangunan ruas jalan Tol Padang-Pekanbaru di wilayah Sumatera Barat.
"Jika Seandainya terkait tanahnya clear, maka kita siap melanjutkan dan mempercepat pembangunannya," tegasnya.
Adapun pembangunan Tol Padang–Sicincin sebenarnya telah dimulai pada Februari 2018 dengan progres pembebasan lahannya mencapai 81,2%.
Berbagai strategi sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk urusan pembebasan lahan, diantaranya membentuk tim percepatan pembebasan lahan jalan tol guna menyokong Kementerian PUPR untuk pemberkasan dan mediasi sengketa.
Pemerintah Riau Mepet Terus
Di tegah gejolak pembebasan lahan yang tak juga rampung di Sumatera Barat, pemerintah Provinsi Riau sepertinya tak berhenti melakukan pendekatan dan jaminan bahwa pembangunan jalan tol di wilayah Riau akan aman.
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M Job Kurniawan dalam keterangannya Sabtu (4/2) mengatakan bahwa Keberadaan JTTS di Provinsi Riau telah memberi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.
Kehadiran jalan tol diperkirakan mempercepat pertumbuhan barang dan jasa. “Sehingga daya saing Provinsi Riau akan semakin meningkat,” lanjutnya.
Pemprov Riau ditegaskan Job, akan terus mendukung segala kebutuhan untuk keberlanjutan proyek Jalan Tol Trans Sumatera di wilayah Provinsi Riau.
Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang telah ditandatangani sejak 11 Oktober 2017, bertindak sebagai pengembang ruas Tol Padang-Pekanbaru adalah PT Hutama Karya .
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.064 km dengan 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu - Taba Penanjung (18 km) dan Tol Bangkinang - Pangkalan (31 km). (*)
Sumber: jambiekspres.co.id