iklan

Tidak adanya jembatan timbang di mulut tambang sebut Dhafi, menyebabkan tonase angkutan batu bara tidak tekendali. Fakta di lapangan masih ada angkutan dengan tonase 20 ton.

‘‘Sementara kapasitas dan jalan kita 8 ton. Ini yang harus ditegakan,’‘ ujarnya.

Lebih lanjut Dhafi mengaku, pihaknya juga sudah meminta pemasangan rambu lalulintas di kawasan Koto Boyo Tembesi terkait larangan parkir di bahu jalan. Sudah ada beberapa titik terpasang dan sudah ada penindakan oleh petugas bagi kendaraan (truk batu bara) yang melanggar.

Saat ini kata Dhafi, angkutan truk batu bara sudah dibatasi 4.000 per hari, namun masih terjadi kemacetan.

‘‘Kita pantau terus, kalau masih macet juga akan kita kurang lagi kuotanya menjadi 2.000 angkuta batu bara per hari. Kalau macetnya masih parah, akan saya hentikan (setop),’‘ tegasnya.

Lebih lanjut Dhafi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pendataan truk batu bara dengan pelat luar (non BH). Totalnya ada 4.731 truk.

‘‘Saat ini 36 persen sudah proses mutasi. 1 Mei nanti kita akan tindak, truk batu bara non BH tidak boleh jalan lagi. Namun ini harus diperkuat dengan peraturan daerah,’‘ sebutnya.


Berita Terkait



add images