iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Maraknya aksi tawuran dan perang sarung di Kota Jambi, memasuki awal Ramadhan tahun ini, membuat Forum Komunikasi RT (FKRT) Kota Jambi bergerak cepat.

Dalam rangka meminimalisir kejadian tersebut, serta membantu aparat kepolisian,  Ketua FKRT Kota Jambi,  H Suparyono, mengatakan, pihaknya sudah menyurati seluruh Ketua RT dalam Kota Jambi.

‘’Mengingat adanya kejadian tawuran, perang sarung antar pemuda hingga mengakibatkan terjadinya tindakan kriminalitas, maka demi terwujudnya keamanan lingkungan dan kenyamanan beribadah, FKRT Kota Jambi sudah menyurati ketua RT se Kota Jambi. Ini salah satu upaya antisipasi dari kita,’’ ujarnya.

Dalam surat itu, katanya, pihaknya juga meminta kepada ketua-ketua RT se Kota Jambi untuk mengeluarkan himbauan kepada warga dan pemuda di wilayahnya masing-masing, baik melalui media komunikasi warga, corong masjid, maupun WAG warga agar tidak melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat,  bergerombol, konvoi dan lainnya yang menggangu ketertiban masyarakat.

‘’Kita juga meminta mereka melakukan inventarisir dan pengawasan intensif terhadap aktivitas dan kegiatan pemuda di wilayahnya masing-masing, serta melakukan pencegahan dini bila melihat potensi terjadinya aksi yang disinyalir mengganggu ketertiban lingkungan,’’ jelas H Suparyono yang juga Ketua Ormas Pujakesuma itu.

Selain itu, katanya, pihaknya juga meminta kepada ketua-ketua RT untuk melakukan koordinasi dengan aparat terkait, lurah,  Bhabinkamtibmas dan  Babinsa bilamana ada kejadian yang berpotensi mengganggu ketertiban lingkungan.

‘’Serta memberlakuan jam malam antara pukul : 23.00 WIB - 04.00 WIB,  kecuali untuk warga dengan alasan keperluan yang sangat penting dan mendesak,’’ sebutnya.

‘’Jangan sampai kita sebagai orang tua dinilai gagal dalam mendidik anak. Karena penyesalan akan datang belakangan. Jangan sampai kita nanti meneteskan air mata, bila mana anak kita masuk jeruji besi di saat lebaran ini,’’ pungkasnya.

Kelompok berandalan remaja ini membuat resah masyarakat karena membawa senjata tajam dan menyasar korbannya secara acak.

Namun, di bulan Ramadan ini, justru malah marak aksi perang sarung memicu tawuran antar kelompok remaja.

Sebelumnya, Kapolda memastikan bahwa pihaknya bersama dengan instansi lainnya siap menjaga situasi kamtibmas di Jambi.

"Alhamdulillah masih terkendali semuanya ya, kita sudah siap, Polri sudah siap dengan instansi-instansi lain, bagaimana berkomitmen bersama meningkatkan situasi bulan Ramadan di Provinsi Jambi ini Ramadan yang aman, Ramadan yang damai, dan Ramadan yang penuh dengan hikmat, sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik," ujarnya.

Aksi tawuran perang sarung itu biasanya dilakukan setelah shalat tarawih. Mereka berjanjian untuk bertemu di satu titik di jalanan di Kota Jambi.

Biasanya sarung yang mereka gunakan itu dilipat dan di dalamnya berisi batu dan besi, sehingga jika dilepaskan ke arah lawan bisa menyebabkan luka serius. Selain perang sarung, para remaja juga kerap meletuskan kembang api ke arah lawannya.

(raf)


Berita Terkait



add images