Adapun terkait perkataan Candra kepada penumpang untuk mati bersama-sama, Iptu Mulyo menjelaskan, perkataan itu dilontarkan sang sopir saat hendak menabrakkan mobil ke pohon dan bus di jalan raya.
"Kalimat mati bareng itu pada saat di jalan raya dia sudah sempat mau menabrakkan mobil ke pohon dan bus yang berlawanan arah. Sama penumpang sampingnya dicegah. Terus diomongi 'kamu kalau nyupirnya seperti ini ya tabrakan'. Terus jawabannya sopir 'mati bersama ya tidak apa-apa'," terangnya sembari menirukan pengakuan Candra.
Penumpang pun saat di bawa menuju rel kereta api, menurutnya, sempat memecahkan kaca mobil.
"Saat di rel itu penumpang mecahin kaca jendela karena pengin turun lalu memberitahu ke orang-orang. Tapi tidak bisa keluar dari mobil karena mobil melaju kencang," tutupnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di Radar Banyumas dengan judul Mengejutkan, Begini Pengakuan Sopir Fortuner Yang Masuk ke Jalur Kereta Api di Sumpiuh