iklan Ilustrasi
 
Ilustrasi  

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Saat ini di wilayah Kabupaten Tanjabtim masih dalam cuaca musim penghujan. Namun berdasarkan data dari BMKG Provinsi Jambi, pada Minggu kedua bulan Juni ini akan masuk musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabtim, Helmi, melalui Sekretaris, Indra S Gunawan, mengatakanbahwa setelah musim pancaroba nanti, diawal bulan Juli mendatang adalah puncak dari musim kemarau. "Untuk wilayah di Kabupaten Tanjabtim, yang menjadi utama puncak kemarau di Kecamatan Sadu, Berbak dan Dendang," katanya.

Dijelaskannya, kemarau tahun 2023 ini diperkirakan adalah kemarau kering yang dipengaruhi oleh musim El Nino. Dimana diperkirakan saat musim kemarau nanti, 1 sampai 10 hari atau 1 sampai 15 hari tidak akan turun hujan. "Persiapkan yang kami lakukan, sekarang sudah status siaga karhutla dan mendirikan 5 posko untuk penanganan dan pencegahan karhutla," jelasnya.

5 posko itu, akunya, untuk Posko Induk di Kantor BPBD Kabupaten Tanjabtim, Posko Lapangan 1 di Kecamatan Sadu, Posko Lapangan 2 di Kecamatan Berbak di Manggala Agni, Posko Lapangan 3 di Kecamatan Dendang di PT. Atga dan Posko Lapangan 4 di Kecamatan Mendahara Ulu. "Peralatan sudah kami kirim, dan melakukan patroli rutin dengan melibatkan pihak TNI dan Polri di masing-masing posko," terangnya.

 Mengaca dari tahun 2015 dan 2019 silam, pihaknya telah melakukan antisipasi menghadapi kemarau ekstrem 4 tahunan ini. Namun, Ia berharap prediksi kemarau tahun ini tidak terjadi. "Kita berdoa saja musim kemarau ekstrem itu tidak terjadi. Yang penting kita sudah siap untuk penanganannya," harapnya. (lan)


Berita Terkait



add images