iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Gubernur Al Haris memimpin rapat permasalahan lahan tol Batas Betung-Tempino yang masih terkendala masuk dalam lahan fasilitas umum dan warga. Setidaknya ada 4 permasalahan yang ada didepan mata yakni belum bebasnya lahan pemakaman umum, mushola, MIN (Sekolah) dan lahan warga.

Dari hasil rapat Al Haris meminta tim gabungan yang berasal dari unsur Pemprov Jambi, Pemkab Muaro Jambi dan BPN menyelesaikan masalah itu dalam waktu 2 minggu kedepan. Tim gabungan itu sebelumnya pernah bertugas saat pembebasan lahan awal terdahulu.

 "Saya minta tim melihat lebih detil, berapa luas kebutuhan kita, berapa luas serta termasuk juga ada penetapan lokasi (penlok) baru untuk exit tol yang akan kita tambah di luasan lahan," kata Al Haris.

Dirinya mengharapkan secepatnya ada solusi pemindahan dari tim gabungan. 

"Ini harus diproses dengan cepat, tim bekerja dengan cepat laporannya baru kita ambil langkah-langkah," sebutnya.

Sementara itu, Kasatker Pembangunan Jalan bebas hambatan Provinsi Jambi Beni Kristiawan mengatakan penambahan lahan exit tol agar jalan yang dibangun untuk memenuhi kaidah tol. Karena yang dibebaskan saat awal merupakan basic desain. 

"Dan yang terakhir basic desain itu perlu penyempurnaan dan kita ajukan ke Direktorat Jalan bebas hambatan perbaikannya," katanya. 

Lokasi exit tol itu tetap di Desa Muaro Sebapo namun perlu lahan yang lebih lebar dan panjang. Exit tol itu menjadi satu-satunya jalan keluar dari jalan tol Batas Betung-Tempino sepanjang 14 Kilometer yang ada di Jambi."Untuk lebaran 50 sampai 60 meter dan panjangnya kiri dan kanan masing-masing sekitar 400 meter," ucapnya.

Dari situasi saat ini, Kata Beni, hanya 4 persen saja pembebasan lahan yang terkendala. Untuk saat ini baru masuk pada land clearing (pembukaan/pembersihan lahan) sekitar 11 kilometer. "Lahan yang kita clearing ini kebanyakan berbentuk kebun, hutan dan ada penanganan rawa yang kita butuhkan, saat ini masih kita asistensikan desainnya di Jakarta," sebutnya. (aan)


Berita Terkait



add images