JAMBIUPDATE.CO, PUNCAK - Ribuan warga Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengungsi pascainsiden kontak tembak antara aparat gabungan TNI dan Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Akibatnya, ribuan warga menjadi korban. Mereka terpaksa mengungsi lantaran takut menjadi korban kontak tembak antara aparat dan kelompok separatis itu.
Perwakilan masyarakat Distrik Gome, Pudimus Alom mengatakan warga mengungsi ke dalam hutan karena takut menjadi korban.
"Masyarakat sudah pergi tinggalkan rumah dan honai masing-masing. Mereka (warga, red) tidur di dalam hutan karena takut," kata Pudimus Alom pada Rabu (16/8).
Alom beserta 100 warga lainnya memilih meninggalkan Distrik Gome menuju Distrik Ilaga untuk meminta jaminan keamanan. "Kami datang ke sini mau bertemu Bapak Bupati, Kapolres dan Dandim. Kami meminta jaminan keamanan," kata Alom.
Selain takut menjadi korban, menurut Alom, masyarakat juga trauma karena rumah serta honai dibakar saat terjadi kontak tembak antara aparat dan KKB.
Sementara itu, Bupati Puncak, Willem Wandik menerangkan Pemerintah Daerah telah berkoordinasi dengan aparat terkait peristiwa itu.
"Saya selaku Bupati sudah berkoordinasi agar kejadian ini tidak berlarut-larut yang menyebabkan masyarakat takut," kata Wandik.
Meski terjadi kontak tembak, Bupati bersyukur tidak ada korban jiwa baik aparat, kelompok yang berseberangan maupun masyarakat. Terkait dengan adanya rumah serta honai milik warga terbakar akan didata oleh pemerintah Kabupaten Puncak.