Pakar iklim mengatakan selain El Nino yang bisa berlangsung selama 9 hingga 12 bulan, ada kondisi cuaca ekstrim akibat pemanasan global. “Seluruh negara sedang istirahat musim hujan sekarang. Yang cenderung dilakukan El Nino adalah memperpanjang jeda ini. Kita harus melihat apakah El Nino menciptakan jeda panjang pada Agustus ini, dalam hal ini akan menciptakan defisit curah hujan yang serius,” kata Murtugudde. Jika itu terjadi, itu akan merugikan panen berikutnya.
Yang jelas, larangan ekspor beras India ini menimbulkan risiko besar bagi dunia. Kebijakan ini pasti akan menyebabkan lonjakan harga beras putih global dan mempengaruhi ketahanan pangan banyak negara Afrika. Dengan larangan ekspor secara mendadak di tengah kondisi pangan yang sulit juga akan berpengaruh kepada reputasi India sebagai pemasok beras yang sangat tidak dapat diandalkan bagi dunia. (*)
Sumber: onlineindo.tv