“Sport science mencakup itu semua. Federasi bertugas sbg fasilitator. Lalu atlet menerapkannya dgn baik. Baru setelah itu bisa berharap prestasi,” tuturnya.
Ainur bahkan membeberkan negara-negara teratas di Asia khususnya di bulutangkis secara totalitas membangun atletnya.
Salah satunya dengan menyediakan performance analysis ada orang sekelas profesor yang turut andil dalam hal itu.
“Dari tribun atas, mereka memasang kamera utk merekam, mengamati, dan menganalisis atlet2 sendiri dan atlet2 lawan,” pungkasnya. (*)
Sumber: fajar.co.id