"Saya kira ini akan terus ada dan perlu diwaspadai. Karena kan Prabowo dengan menggandeng Gibran tentu berharap potensi dukungan yang lebih besar," ucapnya.
Di sisi lain, kata Sukri, ada juga potensi suara Prabowo untuk menggerus karena asumsi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
"Ada potensi menggerus suara jika masyarakat menganggap pasangan yang dipaksakan dan dilihat sebagai upaya dalam tanda petik (mengabaikan) hukum yang sudah ada," Sukri menuturkan.
Dibeberkan Sukri, ada proses hukum yang pro dan kontra. Sebab beberapa kalangan menganggap putusan MK cacat hukum.
"Beberapa kalangan menganggap ini cacat hukum, tidak etis dan sebagainya, tapi kemudian masih tetap jadi," tukasnya.
Sukri menyebut, kehadiran Gibran juga bisa menjadi potensi untung rugi bagi Prabowo.
"Buat Prabowo ini ada potensi untung rugi, positif negatifnya terkait berpasangan dengan Gibran," imbuhnya.
Selain itu, Sukri menuturkan, pasangan yang lain antara Ganjar-Mahfud maupun Anies-Cak Imin, harus bersiap-siap melakukan perhitungan kekuatan kembali.
"Sambil pasangan yang lain harus bersiap-siap, harus menghitung kembali, mengkalkulasi kembali dukungan dengan bergabungnya Gibran dengan Prabowo," kuncinya.(*)
Sumber: fajar.co.id