iklan
“Dalam tahun ini, gelombang panas dan kekeringan ekstrem yang diperparah oleh suhu ekstrem ini telah menyebabkan ribuan kematian, orang kehilangan mata pencaharian, pengungsian,” kata Friederike.

Pada pertemuan puncak di Paris delapan tahun lalu, para pemimpin dunia berjanji untuk mencoba menghentikan pemanasan global sebesar 1,5C pada akhir abad ini. Namun kebijakan saat ini menetapkan suhu panasnya sekitar 2,4 derajat Celcius.

“Itulah sebabnya perjanjian Paris adalah perjanjian hak asasi manusia, dan tidak memenuhi tujuan perjanjian tersebut berarti melanggar hak asasi manusia dalam skala besar.”

Rekor Suhu

Akshay Deoras, seorang ilmuwan peneliti meteorologi di University of Reading, mengatakan Oktober 2023 adalah contoh buruk lainnya yang menunjukkan bagaimana rekor suhu makin hancur dengan selisih yang sangat besar.

"Pemanasan global akibat peningkatan emisi gas rumah kaca dan El Niño di Samudera Pasifik tropis memberikan dampak yang sangat buruk terhadap planet ini,” tegasnya.

Rekor suhu panas bulan lalu membuat para ilmuwan tercengang. Mereka memperkirakan suhu ekstrem ini disebabkan oleh gabungan polusi gas rumah kaca, kembalinya pola cuaca alami El Niño, dan beberapa faktor lain termasuk penurunan polusi belerang dan letusan gunung berapi di Tonga.


Berita Terkait



add images