JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Hamas membantah keras pernyataan Amerika Serikat yang menuding Rumah Sakit Al Shifa sebagai markas mereka. Gedung Putih mengatakan bahwa Hamas memiliki pusat komando di rumah sakit Al Shifa di Gaza.
Pernyataan Gedung Putih itu adalah lampu hijau bagi Israel untuk melakukan pembantaian brutal yang menargetkan fasilitas medis di wilayah Palestina. “Pernyataan ini memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan pembantaian brutal lebih lanjut yang menargetkan rumah sakit, dengan tujuan menghancurkan sistem layanan kesehatan Gaza dan menggusur warga Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dalam bahasa Inggris.
“Amerika Serikat memikul tanggung jawab langsung atas terjadinya perang genosida Israel di Gaza,” ujar Hamas.
Reaksi Hamas muncul segera setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menuduh milisi memiliki pusat komando dan kendali di rumah sakit Al-Shifa di Gaza. “Mereka telah menyimpan senjata di sana dan mereka siap untuk menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas itu,” katanya kepada wartawan.
Pada Selasa 14 November, Gedung Putih mengaku memiliki informasi intelijen bahwa Hamas menggunakan rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, untuk menjalankan operasi militernya. Hamas juga disebut menyimpan senjata di sana, AS mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan perang.