iklan Capres nomor 1 Prabowo Subianto (kanan) dan cawapres Gibran Rakabuming Raka
Capres nomor 1 Prabowo Subianto (kanan) dan cawapres Gibran Rakabuming Raka (Instagram)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Istilah ‘Gemoy’ kini menjadi kata yang menempel kuat pada sosok calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto. Setiap melihat sosok Prabowo, kata Gemoy ini selalu keluar dari mulut orang, terutama kalangan milenial dan generasi Z (Gen Z).

Kata gemoy sendiri merupakan bahasa kekinian untuk menggantikan kata ‘gemas’ pada objek yang menggemaskan. Istilah Gemoy sendiri disematkan ke Prabowo Subianto oleh netizen Indonesia saat melihat Prabowo berjoget ala penari hingga kemudian gaya joget Prabowo disebut sebagai ‘joget gemoy'.

Analis politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan, istilah Gemoy tersebut lahir secara organik dari kalangan para pemilih muda kepada Prabowo.

Menurutnya, generasi muda tertarik dengan gaya kepemimpinan ketua umum Partai Gerindra itu yang dianggap memiliki jiwa pemaaf dan menjadi sosok yang merangkul semua kalangan.

Bahkan, sikap tidak pendendam kepada orang-orang yang mengkhianatinya menunjukkan ketulusannya.

"Prabowo tampak lebih tulus berjuang. Dia tidak pernah menyerang,” kata Toto, dikutip Senin (27/11).

Dikatakan Toto, ketulusan Prabowo itu juga terlihat dari berbagai serangan negatif hingga dirinya difitnah oleh lawan politiknya tidak membuat Prabowo marah atau melawan. Hal ini membuat kecintaan kelompok milenial dan Gen Z terus meningkat kepadanya.

“Saat diserang, dia (Prabowo, red) lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah," ucapnya.

Diungkapkan Direktur eksekutif Citra Komunikasi LSI itu, sikap Prabowo Subianto yang terus tenang dan tidak membalas fitnah orang ini mengindikasikan dirinya sedang menerapkan jurus komunikasi profetik.

Berita Terkait



add images