iklan
Pada Sabtu, media pemerintah Korea Utara mengeluarkan komentar dari seorang analis hubungan internasional Korea Utara, yang berpendapat bahwa "Amerika Serikat, pemilik satelit terbesar di dunia," harus menghadapi Dewan Keamanan PBB jika pengiriman satelit dianggap sebagai kejahatan.

“Jika terjadi bentrokan tak terduga di wilayah Asia Timur Laut di sekitar semenanjung Korea, AS, yang terus memberikan tekanan pada ruang keamanan DPRK dengan meningkatkan ancaman militer dan pemerasan, akan bertanggung jawab sepenuhnya atas situasi bencana tersebut,” kata komentar itu. Mereka juga menyalahkan Amerika Serikat atas latihan militer gabungan dengan Jepang dan Korea Selatan, serta memamerkan kapal induk bertenaga nuklir mereka.

Amerika Serikat pada Kamis menargetkan Korea Utara dengan sanksi baru setelah peluncuran tersebut, dengan menunjuk agen-agen asing yang dituduh memfasilitasi penghindaran sanksi untuk mengumpulkan pendapatan dan teknologi untuk program senjata pemusnah massalnya.

Korea Selatan pada Jumat memasukkan 11 warga Korea Utara ke dalam daftar hitam karena keterlibatan mereka dalam pengembangan satelit dan rudal balistik negara tersebut, serta melarang mereka melakukan transaksi keuangan. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images