JAMBIUPDATE.CO, SEOUL-- Ruang angkasa resmi menjadi medan ”perang” tambahan bagi dua negara di Semenanjung Korea, yakni Korea Selatan dan Korea Utara. Hal itu menyusul kesuksesan Korea Selatan meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada Jumat (1/12), sepuluh hari pasca peluncuran satelit mata-mata Korea Utara.
Melansir kantor berita NHK, pada Sabtu (2/12), satelit tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, Amerika Serikat (AS).
Satelit mata-mata tersebut dibawa salah satu roket SpaceX Falcon 9 yang bertulisan Korea menuju orbit sekitar pukul 10.19 waktu setempat. Satelit akan mengorbit bumi pada ketinggian 400–600 kilometer.
Sementara itu, Yonhap melaporkan, satelit telah mencapai orbit setelah empat menit lepas landas. Komunikasi pun berhasil terjalin setelahnya. ”Pesawat tersebut berhasil memasuki orbit dan berkomunikasi dengan stasiun bumi sekitar satu jam setelah peluncuran,” ujar pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Dengan kesuksesan itu, berarti Korea Selatan kini resmi memiliki satelit pengintai yang bisa memantau Korea Utara. Apalagi, satelit ini diklaim mampu mendeteksi objek sekecil 30 sentimeter.