iklan
”Mempertimbangkan resolusi dan kapasitasnya untuk observasi, teknologi satelit kami berada di peringkat lima besar secara global,” tambah pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Peluncuran ini awalnya direncanakan pada 30 November 2023. Namun, karena cuaca buruk, peluncuran akhirnya ditunda.

Kesuksesan ini tak membuat Korea Selatan merasa cukup diri. Rencananya, ada empat satelit pengintai tambahan yang diluncurkan pada akhir 2025. Diharapkan, satelit-satelit pengintai itu bisa menjadi ”mata” bagi sistem serangan preemptive Kill Chain Korea Selatan. Sebab, satelit-satelit tersebut akan memungkinkan pendeteksian secara cepat tanda-tanda potensi serangan nuklir dan rudal Korea Utara.

Sebelumnya, Korea Utara juga berhasil meluncurkan satelit mata-mata yang diberi nama Malligyong-1 pada Selasa (21/11) lalu. Roket yang membawa satelit tersebut diluncurkan ke arah selatan dan diyakini telah melewati Prefektur Okinawa, Jepang. Satelit itu diklaim menampilkan citra Kota Seoul hingga wilayah yang menjadi pangkalan militer Amerika Serikat. (*)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images