iklan
Meskipun IDF menyatakan penemuan terowongan Hamas ini sebagai pencapaian militer, namun rincian mengenai terowongan dan lokasinya yang dibuat oleh “Israel” tidak memiliki nilai nyata. fakta menunjukkan Israel sebenarnya kesulitan dalam menemukan dan menghancurkan terowongan Hamas di Gaza. Pasalnya pendudukan Israel membutuhkan 70 hari perang habis-habisan untuk menemukan satu terowongan besar di wilayah terbuka yang berada di bawah kendalinya. Laporan IDF sendiri mengungkapkan bahwa pintu masuk terowongan tersebut berjarak kurang dari 400 meter dari tembok pemisah di perbatasan timur laut Jalur Gaza.

Desain Operasional Terowongan

Dilihat dari ukuran dan struktur, terowongan Hamas yang ditemukan tentara Israel tampaknya dirancang untuk operasi ofensif, seperti yang ditegaskan oleh media Hamas, yang menggarisbawahi bahwa terowongan tersebut terkait dengan pengangkutan pasukan yang bertugas melaksanakan Operasi Banjir Al Aqsa dan menunjukkan bahwa misi tersebut memang telah tercapai.

Dibangun Bukan Untuk Tujuan Pertahanan

Terowongan jenis ini tidak ditujukan untuk tujuan pertahanan atau infiltrasi di belakang garis musuh. Ukuran dan jenisnya membuatnya tidak cocok untuk operasi pertahanan yang memerlukan terowongan yang hanya dapat menampung beberapa pejuang perlawanan, dilengkapi untuk operasi tempur khusus (komando), seperti yang ditunjukkan di antara titik-titik operasi Perlawanan seperti Juhr al-Dik dan Beit Hanoun.

Terowongan yang memanjang hingga kedalaman 50 meter di bawah tanah dan panjangnya mencakup jarak 4 kilometer ini digunakan untuk mengangkut pasukan dan peralatan dari satu daerah ke daerah lain secara rahasia di bawah tanah. Hal ini bertujuan untuk melawan kemampuan penjajah untuk mendeteksi mereka dari jarak jauh, sehingga menjaga kemampuan pasukan untuk mengejutkan musuh dan membuat pasukannya lengah. Tujuan ini berhasil dicapai pada tanggal 7 Oktober.


Berita Terkait



add images